SAJIRA, SN – Warga korban banjir bandang dan tanah longsor yang mengungsi di posko-posko pengungsian mulai terserang berbagai penyakit. Di antaranya pusing, mual, demam, diare, gatal-gatal hingga hipertensi menjadi penyakit yang dialami oleh pengungsi.
Saat ini tim medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah memberikan pertolongan terhadap warga yang menderita penyakit. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Lebak, dr Firman Rachmatullah menuturkan, ada ribuan petugas medis yang disiagakan di seluruh posko untuk melayani kesehatan pengungsi.“Dari lima Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) yang terdampak bencana 270 orang ditambah 1.096 orang dari 46 PKM sudah disebar,” ujar Firman,
Menurut Firman Rahmatullah, jumlah petugas belum termasuk dengan tim medis yang diturunkan oleh organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).“Kita bagi tugas jaga shift selama 24 jam di posko pengungsian selama tanggap darurat,” kata Firman.
Terkait dengan kebutuhan obat-obatan, Firman menyebut ketersediaan mencukupi dengan tambahan dari kabupaten/kota lain, provinsi dan kementerian.“(Stok obat-red) sesuai keluhan dan kebutuhan masyarakat, khususnya yang saat ini dialami warga pengungsi,” imbuhnya.
Banjir bandang dan longsor yang menerjang enam kecamatan di Lebak terjadi pada Rabu, 1 Januari 2020 lalu akibat meluapnya Sungai Ciberang dan Cidurian karena tingginya intensitas hujan. Kerusakan hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) juga disebut-sebut menjadi pemicu bencana yang menyebabkan ribuan jiwa mengungsi dan sembilan orang tewas.
”Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, berjanji akan melakukan upaya tegas terhadap dugaan pembalakan liar serta penambangan emas ilegal, bahkan kita tengah berkoordinasi dengan Menteri Lingkungan Hidup terkait persolana tersebut,” pungkas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga sebagai Seketeris Daerah (Sekda) Lebak Dede Jaelani. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post