SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Guna mencegah penyebaran dan peningkatan jumlah ekstremisme dan terorisme di Indonesia, Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET-MUI) menggelar ngaji kebangsaan dengan judul Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstremisme dan Terorisme. Acara dilaksanakan di Aula Gedung MUI Kota Tangerang, Kamis (17/11).
“Ini adalah ikhtiar dari MUI, karena MUI manhaj MUI adalah wasatiyah yang artinya tidak ke kiri, tidak ke kanan. Di tengah-tengah atau moderat. Ini harus terus disampaikan kepada MUI di wilayah-wilayah termasuk kepada guru-guru ngaji. Sehingga, upaya orang-orang yang terus menebarkan paham radikalisme dengan berbaju agama dapat tertangkal,” ungkap Ketua MUI Kota Tangerang, K.H. Baijuri Khotib.
Ia melanjutkan, MUI Kota Tangerang akan terus memberikan pengetahuan dan sosialisasi tidak hanya dengan cara konvensional melalui pondok pesantren, majelis taklim, atau masjid-masjid tetapi juga melalui media sosial.
“Kegiatan-kegiatan anti radikalisme, ekstremisme ini sudah kami sosialisasikan ke MUI kecamatan, pondok pesantren, majelis taklim dan termasuk penyebaran yang paling kami takuti itu melalui media sosial. Maka, kami sampaikan ke MUI Kecamatan bahwa dakwah hari ini tidak cuma konvensional di masjid-masjid dan majelis taklim. Termasuk di media sosial. Jangan sampai kita asyik di majelis taklim, sementara di media sosial dikuasai orang lain, anak-anak kita tumbang semua nanti,” lanjutnya.
Dengan kegiatan ngaji kebangsaan ini, ia berharap umat muslim di Indonesia dapat terus menjaga kerukunan dan kedamaian antar sesama manusia dengan beragam perbedaan yang ada. “Kita membuktikan bahwa kita damai dalam keberagaman. Agama banyak di sini. Suku kita luar biasa, bahasa kita juga banyak. Tapi, kita masih alhamdulilah damai. Ini harus kita rawat dan kita jaga karena banyak orang-orang yang ingin merusak kerukunan dan kedamaian kita,” tutupnya.
Sementara Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyampaikan ulama di Kota Tangerang harus bisa merangkul masyarakat yang memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda – beda demi terus merajut persatuan dan kesatuan. “Keberagaman yang ada menjadi kekayaan tersendiri dari Kota Tangerang, jadi harus tetap dijaga,” tuturnya.
“Agar Kota Tangerang bisa terhindar dari kelompok ekstremis dan terorisme,” lanjutnya. Wali Kota menambahkan Pemkot Tangerang juga terus memberikan perhatian kepada ulama yang ada di Kota Tangerang, salah satunya dengan penyediaan fasilitas yang representatif berupa gedung sekretariat MUI di tiap kecamatan. “Ajak masyarakat untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran,” terangnya. (made)
Diskusi tentang ini post