SATELITNEWS.COM, SERANG – Pegiat seni asal Kabupaten Serang, memperkenalkan makanan khas Banten yaitu rabeg ke masyarakat, melalui pentas teater musical kolaboratif yang berjudul Petualangan Rabeg.
Karena, banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana Rabeg ini bisa hadir di Banten dan menjadi makanan favorit, khususnya pada acara hari hari besar Islam di Banten.
Sutradara Pentas Teater Musikal Petualangan Rabeg, Giri Mustika Roekmana mengatakan, Rabeg bukan semata hidangan makanan enak saja tetapi Rabeg atau nge-Rabeg (makan Rabeg bersama), mengandung lambang kebersamaan, dimana masyarakat yang akan melaksanakan hari besar mereka masak Rabeg lalu di makan dengan sambal berkumpul dan Ketika berkumpul mereka saling komunikasi, serta terciptalah jalinan silaturahmi serta rasa kebersamaan satu sama lainnya.
“Hubungan sosial kemasyarakatan inilah yang menjadi point penting pada peristiwa ng-Rabeg,” kata Giri, Minggu (18/12/2022).
Namun kata pria yang berasal dari Kecamatan Cikeusal ini, sekarang justru masih banyak masyarakat yang belum tahu bagaimana Rabeg ini bisa hadir di Banten, dan menjadi makanan favorit pada acara hari hari besar Islam di Banten.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengetahuan tentang makanan khas Banten ini, dirinya memperkenalkan musical kolaboratif yang berjudul “Petualangan Rabeg”.
“Pantas teater sudah kita laksanakan pada tanggal 11 Desember 2022 di Ballroom Hotel Ratu Ultima Kota Serang. Acara ini merupakan dukungan dari program Dana Abadi Kebudayaan dalam platform Dana Indonesiana pada kategori Penciptaan Karya Kreatif Inovatif. Sebelum pementasan dilaksanakan pementasan terlebih dahulu dilaksanakan workshop tentang pengetahuan Rabeg dan Strategi Konsep Penyutradaraan di masa depan. Workshop ini mengundang narasumber yaitu Yadi Ahyadi (Kota Serang) dan Yusef Muldiyana (Bandung),” tuturnya.
Giri berharap, dengan diperkenalkannya Rabeg, masyarakat semakin memiliki kesadaran untuk selalu mempertahankan sebuah tradisi dan menurunkannya pada generasi selanjutnya.
Sehingga, tetap lestari dan bertahan selamanya. Lebih dari itu, peristiwa nge-Rabeg salah satunya dapat meningkatkan jiwa sosial yang tinggi bagi masyarakat, sehingga ketahanan Budaya dan ketahanan pangan dapat selalu beriringan menuju kemajuan suatu bangsa.
Selain mengangkat Rabeg ke dalam pertunjukan Teater Musikal, yang memiliki daya Tarik untuk ditonton oleh masyarakat luas, tentu output yang di harapkan lagi adalah adanya sebuah kegiatan yang menjadi salah satu menpertahankan kebudayaan yang semakin maju dan beregenerasi, salah satunya dengan adanya festival (Festival Rabeg).
“Kami juga berharap adanya jurnal atau artikel yang dapat di baca oleh masyarakat terkait Rabeg ini sehingga informasi tentang Rabeg dapat menjadi sebuah referensi bagi para peneliti atau pemerhati kuliner Rabeg ini,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post