SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kebakaran hebat melanda Gereja Basilea Christ Cathedral di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (27/4). Diperkirakan 85 persen bangunan gereja terbesar di Asia Tenggara itu rusak parah akibat peristiwa tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Kosrudin mengatakan kebakaran bermula pukul 08:18 pagi. Asap hitam tiba-tiba mengepul tebal ke langit dari arah atap gereja.
Api yang membakar bangunan terlihat sangat besar membuat petugas keamanan gereja yang bertugas tidak berani mendekat. Untuk memadamkan api, BPBD Kabupaten Tangerang menerjunkan timnya. Mereka dibantu pemadam kebakaran Kota Tangerang Selatan serta petugas Paramount dan Summarecon.
“Tim gabungan berusaha memadamkan api. mungkin lebih dari 5 armada dan puluhan petugas di lapangan. Dari Damkar Kabupaten saja 2 unit, belum perbantuan dari Tangsel dan pengembang,” kata Kosrudin, Senin (27/4).
Menurut Kosrudin api yang besar membuat bangunan mengalami rusak parah. Bagian gedung yang rusak, kata Kosruidin, adalah lokasi ibadah. Sedangkan bangunan yang masih utuh adalah bagian lobi utama.
“Kerusakan diduga mencapai 85 persen. Itu juga yang rusak di bagian vital. Bagian vital itu bagian musik, bagian persembahyangan jemaat bagian itu. Bagian depan, lobi (tidak terbakar). Iya tempat ibadahnya yang hancur tempat latihan musik dan segala macam. Yang nggak kena itu lobi,” tuturnya.
Kosrudin menerangkan hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran dan masih dalam proses penyelidikan kepolisian. Namun diduga kebakaran dipicu adanya korsleting listrik.
Dia mengaku sempat bertanya kepada salah satu penjaga Gereja terkait pertama kali api itu muncul, dan ternyata dari lantai tiga. Di lantai tersebut sedang tidak ada aktivitas apapun.
“Belum itu penyelidikan dari kepolisian nanti. Boleh menduga ini karena tidak ada aktivitas biasanya seperti ini akibat korsleting listrik biasanya ya,” ujarnya.
Proses pemadaman kebakaran berlangsung cukup sulit. Bahkan proses pendinginan sempat tertunda karena pihaknya tak menggunakan mobil tangga. Sehingga, harus melakukan pendinginan dari bawah.
“Kita tidak bisa melakukan pendinginan dari samping karena ada beberapa hal yang menghalangi sehingga kita harus melakukan pendinginan dari bawah. Pendinginan dari tengah memiliki risiko sangat rentan terhadap runtuhnya bangunan,”ungkapnya.
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Hanya ada korban luka yakni Kapolsek Pagedangan AKP Efri yang mengalami luka di bagian pelipis mata di lokasi kebakaran Gereja Basilea Christ Cathedral, Tangerang. AKP Efri sempat terpeleset saat menghindari reruntuhan bangunan yang terbakar.
“Tapi tadi mungkin ada bagian bangunan yang runtuh, pak Kapolsek (Pagedangan) ada di dalam, beliau lari, terpeleset. Akhirnya terkena kayu luka di bagian pelipis,” kata Kosrudin.
Kosrudin menuturkan, Efri langsung dibawa ke Puskesmas Pagedangan. Kosrudin menjelaskan Efri terjatuh di tangga.
“Dibawa ke Puskesmas Pagedangan. Kalau ke rumah sakit kan serem hari-hari ini. Runtuhannya mah nggak kena, karena spontan kaget kan bayak reruntuhan dia lari. Ketika lari kan anak tangga cukup tinggi kepeleset jatuh akhirnya pelipisnya belah sobek,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kanit Intel Polsek Pagedangan Aiptu Hermawan membenarkan Efri terluka saat meninjau lokasi kebakaran. Dia mengatakan Efri terbentur tangga karena menghindar setelah mendengar adanya suara reruntuhan.
“Jadi tepatnya bukan kena reruntuhan, kepeleset saja itu mendengar ada suara yang semacam runtuh itu dari dalam. Kepeleset kemudian kebentur tanggalah kira-kira,” ujar Hermawan.
Hermawan menjelaskan, pada saat itu, dia bersama Efri dan tim lainnya sedang memantau dan berada di lobi gereja. Kemudian terdengar suara reruntuhan.
“Jadi pada saat itu kami dengan rekan-rekan pemadam dan sekuriti yang ada di lobi itu mencoba menghindar dari suara itu lah kira-kira,” cerita dia. (alfian/irfan/aditya/gatot)
Diskusi tentang ini post