SATELITNEWS.COM, TANGERANG-Ratusan Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang terdampak banjir. Akibatnya, puluhan warga memilih untuk mengungsi lantaran ketinggian air mencapai 50 cm
Mulyana (42) salah satu warga yang mengungsi mengatakan, dirinya dan keluarga sudah mengungsi sejak Rabu, (2/3/2023) kemarin. Kata dia, debit air yang terlalu tinggi akhirnya Mulyana memutuskan untuk mengungsi.
“Ngungsi semalem jam 7. Dari jam 3 sore udah naik air, udah setinggi segini pinggang, tadinya saya mau tidur di pinggir jalan terus langsung ada petugas ke sana ninjau akhirnya saya di posko,” ujarnya saat ditemui, Kamis (2/3/2023).
Kata dia, kejadian banjir sudah sering merendam tempat tinggalnya. Namun, biasanya, ketinggian air hanya 30 cm. Akan tetapi, kali ini air naik sampai sepinggang orang dewasa. Bahkan, kata dia, air mulai masuk rumahnya sejak Jumat (24/2/2023) lalu.
“Udah sering banjir, tapi engga parah , paling segini (30 cm), masih bisa buat tidur, makan masih bisa bertahan sekarang udah kerendam semua, tempat tidur juga udah pada hanyut, pakaian hanyut,” ungkapnya.
Untuk harta benda, dirinya mengaku telah mengevakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Kata dia, selain intensitas hujan yang tinggi, luapan kali panjang juga menjadi faktor penyebabnya.
“Barang udah saya selametin , kulkas hanyut tapi udah diselametin. Sampe belum mandi saya dari kemarin, belum salin baju pada hanyut pada kerendam dari hari Jumat,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Maryono Hasan mengungkapkan, terdapat 453 KK yang terdampak. Namun, hanya puluhan warga yang mengungsi lantaran ketinggian air yang cukup parah.
“Di Kecamatan Benda RT 004 RW 04 sebanyak 15 KK. RW 005 RT 01-02 ada 60 KK, kemudian di RW 007, RT 02 dan 04 ad 116 KK da di RT 01-05 itu kurang lebih ada 260 KK. Sementara yang ngungsi di sini ada 40 jiwa,” paparnya.
“Di Kecamatan Benda ada 425 KK. Di wilayah lain, Alhamdulillah tidak ada,” sambungnya.
Dirinya juga mengatakan, upaya yang dilakukan pihaknya yakni mengevakuasi korban terdampak dan menghimbau kepada masyarakat agar siaga.
“Dan berkoordinasi kepada yang terkait yaitu dinas sosial dinas kesehatan kemudian PUPR kemudian juga kita kordinasi ke organisasi lain seperti Tagana dan PMI,” katanya.
Saat ini, kata dia, terdapat satu posko untuk dapur umum yang berada di kantor Kecamatan Benda. Untuk posko kesehatan, terdapat tiga titik lokasi.
“Untuk posko kesehatan ada 3 titik di Masjid Al Furqon, ruko Husein Sastra Negara dan satunya di posko Benda, untuk posko kesehatan. Kalau untuk posko pengungsian yang di Kecamatan Benda hanya satu di sini saja,” jelasnya.
“Untuk langkah penyedotan air bagi warga yang genanganya ada pembuangan air sendiri, tapi bagi yang tidak ada pembuangan maka kita tidak lakukan penyedotan, karena akan berputar balik di area situ saja. Ketinggian air rata rata di atas 40 sama 50 cm. Terparahnya di sini rw 10 Kelurahan Benda,” imbuhnya.(mg03)
Diskusi tentang ini post