SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Palang Merah Indonesia Kota Tangerang mempersiapkan diri untuk memenuhi kebutuhan terapi plasma darah. Terapi yang akan diuji coba dalam skala besar kepada pasien positif Covid-19 yang masih dirawat tersebut digadang-gadang dapat mempercepat kesembuhan pasien.
Mekanisme terapi plasma darah tak jauh berbeda dengan donor darah yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia. Hanya ada teknis yang berbeda. Plasma darah untuk pengobatan pasien Covid-19 diambil dari penderita virus ini yang sudah dinyatakan sembuh.
Manajer Mutu PMI Kota Tangerang Udin Mahfudin mengatakan ada dua cara dalam pengambilan sampel plasma. Yang pertama yakni secara manual. Plasma yang masih berbentuk darah diambil dari mantan penderita pasien covid-19. Selanjutnya daeah diolah menjadi plasma darah.
Sedangkan cara kedua adalah metode otomatis. Darah yang diambil langsung diolah menjadi plasma menggunakan alat khusus.
“Alatnya kita ada. Plasma bisa diambil dengan dua cara yaitu automatic dan manual. Artinya manual diambil dalam darah setelah itu diolah sel darah merahnya dengan plasmanya,” ujarnya kepada Satelit News di kantornya, Selasa (12/5).
Udin menjelaskan plasma darah adalah cairan berwarna kekuningan yang bertugas membawa sel darah. Tidak hanya sel darah, plasma darah juga berperan membawa nutrisi penting yang menunjang kesehatan tubuh.
Plasma darah merupakan bagian darah yang cenderung terlupakan. Padahal, peran dari plasma darah dalam bentuk +tidak kalah penting dibanding dengan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Menurut Udin, plasma darah berfungsi untuk mengangkat limbah yang ada di dalam tubuh, menjaga keseimbangan cairan tubuh dan membantu proses pembekuan darah. Kemudian, menjaga suhu tubuh, membantu melawan infeksi, menjaga keseimbangan asam dan basa
“Kenapa donor plasma darah kita ambil dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh ? Karena antibodinya sudah teruji bisa melawan virus ini. Jadi kalau orang biasa tidak bisa karena belum teruji. Sehingga pasien sembuh karena sudah diberikan plasma yang positif,” ujar Udin.
Udin mengungkapkan, terdapat beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi dalam melakukan transfusi plasma darah. Seperti, pasien telah melewati masa 14 hari setelah dinyatakan sembuh. Selain itu, pendonor maupun penerima donor harus memiliki golongan darah yang sama.
“Jadi memang tidak bisa sembarang asal donor,” katanya.
Meski belum ditetapkan, kata Udin, saat ini pihaknya mulai melakukan pendataan pasien yang telah sembuh. Pendataan dilakukan melalui jaringan rumah sakit yang ada di Kota Tangerang.
“Saat ini kita untuk koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Belum ada instruksi, cuma kita sudah mencari data yang positif dan sembuh,” terangnya.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang menyatakan siap jika ditugaskan mengumpulkan plasma darah pasien sembuh Covid-19. Zat antibodi yang terdapat dalam plasma darah diharapkan dapat membantu menetralisasi virus di dalam tubuh pasien Covid-19 yang masih terpapar.
“Secara prinsip kita siap,” ujar Udin.
Udin mengungkapkan kalau metode ini terbukti ampuh untuk menyembuhkan pasien positif Covid-19. “Sudah dibuktikan di RSPAD dan pasiennya terbukti sembuh,” imbuhnya.
Kepala Bagian Humas, PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan mengatakan PMI Kota Tangerang merupakan salah satu dari tempat di Banten yang mampu melaksanakan metode transfusi plasma darah. Lantaran, PMI Kota Tangerang telah mendapat sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
“Ada dua yang dapat melakukan transfusi. Yakni, PMI Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang di Banten. Tapi kedepannya kita belum tahu, apa hanya dua tempat saja yang akan dipakai untuk metode ini. Kita masih menunggu arahan pusat,” ujarnya.
Kendati demikian, hingga saat ini diakui Ade pihaknya belum melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang terkait pelaksanaan metode ini. PMI Kota Tangerang baru berkoordinasi dengan rumah sakit yang ada di Kota Tangerang saja.
Diketahui, Presiden Joko Widodo menyatakan terapi plasma darah dari pasien sembuh Covid-19 akan diuji coba dalam skala besar kepada pasien positif Covid-19 yang masih dirawat. Menurut dia, metode plasma darah adalah kemajuan besar dalam upaya pengobatan Covid-19. Metode itu dipercaya dapat mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19. Bio Farma bersama Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dan Lembaga Eijkman saat ini telah mengembangkan plasma konvalesen untuk terapi pasien Covid-19. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post