SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Di tengah pandemi Covid-19, harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pandeglang makin pedih atau mengalami kenaikan yang signifikan. Akibatnya, masyarakat mengeluh.
Seperti yang terjadi di Pasar Badak Pandeglag, Kadulogak Kecamatan Menes, serta sejumlah pasar tradisional lainnya di Kabupaten Pandeglang. Untuk harga bawang merah perkilo sekarang mencapai Rp48 ribu, sebelumnya harganya Rp25 ribu.
Kenaikan harga tersebut juga terjadi pada sejumlah jenis barang kebutuhan pokok lainnya, seperti minyak goreng yang tadinya sebesar Rp10 ribu kini menjadi Rp12 ribu /kg. Bahkan untuk harga sayur mayur seperti kol naik signifikan. Sebelumnya sebesar Rp70 ribu per kantung plastik, sekarang menjadi sebesar Rp120 ribu.
Namun ada juga sebagian jenis barang kebutuhan pokok yang harganya relatif turun, seperti telur yang tadinya sebesar Rp28 ribu sekarang menjadi Rp24 ribu /kg, bawang putih yang tadinya sebesar Rp60 ribu menjadi Rp40 ribu /kg, serta cabai merah, cabai rawit juga relatif turun.
Salah seorang pedagang sembako di Pasar Kadulogak Menes, Eha mengaku, untuk sekarang ini harga kebutuhan bawang merah mengalami kenaikan yang cukup tnggi. Kata dia, kenaikan harga bawang merah itu terjadi sejak sebelum ramadan. Tepatnya memasuki masa pandemi Covid-19.
“Harga bawang merah sampai sekarang masih tinggi. Kemungkinan besar hingga menjelang lebaran nanti, mungkin karena dampak dari pandemi Covid-19,” kata Eha, Rabu (13/5).
Menurutnya, memang untuk saat-saat ini harga kebutuhan pokok tidak stabil. Karena ada yang turun drastis seperti harga cabai. Bahkan ada juga yang harganya naik signifikan.
“Tak hanya itu, ada juga sebagian jenis barang kebutuhan pokok yang sulit didapat. Seperti santan kara, selain harganya naik barangnya juga langka,” jelasnya.
Ditemui di Pasar Kadulogak Menes, salah seorang pembeli sembako, Nursiah mengaku, di zaman yang sulit seperti sekarang ini harga kebutuhan pokok kurang stabil. Seperti bawang merah yang setiap harinya dibutuhkan untuk kebutuhan memasak, harganya cukup tinggi.
“Jika kondisi harga kebutuhan pokok yang tidak stabil ini berkepanjang, tentu masyarakat akan kewalahan. Ditambah suasana saat ini sedang serba sulit,” keluhnya.
Nursiah berharap agar pemerintah bisa menangani harga kebutuhan pokok di pasaran. Apalagi kondisi ekonomi saat ini sedang merosot. Ditambah harga kebutuhan pokok yang tidak stabil, tentu masyarakat akan menjerit.
“Harusnya harga-harga kebutuhan pokok di masa sekarang ini distabilkan. Jangan sampai membuat masyarakat kecil seperti kami ini kesulitan. Makanya kami minta pemerintah bisa menangani kondisi harga kebutuhan pokok tersebut,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post