satelitnews.com, PANDEGLANG–Anggaran pembangunan fisik yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang pada Tahun Anggaran (TA) 2020, menurun drastis hingga mencapai 50 persen, dibanding TA 2019 lalu.
Penurunan itu terlihat, dari porsi anggaran fisik yang diberikan untuk DPUPR, hanya sebesar Rp 56 Miliar. Sedangkan pada TA 2019 lalu, anggaran fisik yang dikelola DPUPR mencapai Rp 103 Miliar.
Kepala DPUPR Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat mengatakan, anggaran Rp 56 Miliar itu diperoleh dari tiga sumber yang meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 36 Miliar, APBD Pandeglang Rp 14 Miliar dan hibah dari Pemerintah Pusat senilai Rp 5,6 Miliar.
“Dari anggaran sebesar itu, Rp 47,9 Miliar diantaranya akan digunakan untuk pembangunan fisik. DAK Rp 36 Miliar untuk jalan, jembatan dan irigasi. Hibah Rp 5,6 Miliar juga untuk irigasi. Sementara sisanya, diperuntukkan ke honorarium dan kebutuhan operasional kantor,” kata Asep, Kamis (9/1).
Untuk pembelanjaan tambahnya, DPUPR akan menggunakan empat metode pengadaan barang jasa, terdiri atas tender yang meliputi 15 paket pekerjaan dengan pagu anggaran mencapai Rp 41,8 Miliar, metode seleksi yang diperuntukkan bagi tiga konsultan dengan nilai Rp 727 juta.
“Kemudian metode pengadaan langsung, dengan total 44 paket senilai Rp 4,5 Miliar dan sistem ePurchasing dengan menggunakan ecatalog, untuk satu paket dengan nilai Rp 850 Juta,” tambahnya.
Disinggung penyebab berkurangnya anggaran pembangunan fisik di DPUPR itu ujarnya lagi, sebagian besar APBD Pandeglang tahun 2020 tersedot untuk kebutuhan Pilkada 2020. Padahal masih banyak jalan maupun jembatan, yang membutuhkan pembangunan dan pemeliharaan.
“Tahun ini (2020,red) kan ada Pilkada. Jadi sebagian besar APBD kita, untuk persiapan dan pelaksanaan Pilkada,” tandasnya.
Namun demikian, Asep menyebut, realisasi capaian pembangunan di Pandeglang sudah melebihi target. Misalnya saja pada sektor pembangunan jalan, yang sudah terbangun sampai sekarang lebih dari 230 kilometer.
“Padahal target yang ditetapkan sejak tahun 2016 – 2019, hanya 150 kilometer,” klaimnya.
Kepala Seksi (Kasi) Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian DPUPR Pandeglang, Koesnandar menyatakan, untuk irigasi dengan periode yang sama, juga sudah terbangun 312 daerah irigasi dari target 31 daerah irigasi.
“Begitu juga dengan jembatan, yang ditargetkan hanya 120 meter, namun realisasinya kini sudah mencapai 379 meter. Alhamdulillah, secara total semua target dari tahun 2016 – 2019, sesuai RPJMD dapat diselesaikan dengan baik, bahkan melebihi target,” imbuhnya. (nipal/mardiana)
Diskusi tentang ini post