SATELITNEWS.COM, JAMBE–Seorang wanita bernama R (44) dirantai keluarganya di Kampung Ladu Taban Desa Taban, Kecamatan Jambe. Hal itu dilakukan karena wanita tersebut selalu mengamuk, setelah ditinggal sang suami dan memiliki utang bank.
Orang tua korban, bernama Ahawiah (50) mengatakan, bahwa anaknya itu selalu mengamuk karena mengalami gangguan jiwa. Menurutnya, hal itu terjadi setelah anaknya mengalami kehilangan, yaitu ditinggal oleh sang suami. Selain itu kata dia, anaknya juga mengalami gangguan jiwa akibat memiliki hutang pada bank.
“Semenjak ditinggal dengan suaminya dan ditambah punya hutang bank keliling, maka anak saya sudah hilang akal pikiran yang jernih,” ungkap Ahawiah kepada Satelit News, Minggu (28/5).
Menurut Ahawiah, jika tidak dirantai R sering mengamuk dan kabur. Bahkan ia juga pernah memecahkan kaca mobil milik warga di Tigaraksa. Sehingga pihaknya merasa khawatir apabila anaknya dilepaskan akan melukai warga sekitar.
Walaupun dirinya merasa sedih ketika melihat anaknya yang merengek ingin dibukakan rantai, namun dia mengaku hanya bisa mengatakan sabar kepada anaknya itu.
“Kalau kita datang ke rumahnya, R sering meminta untuk dibukakan rantainya. Tapi saya tidak buka karena kalau dibuka anak saya ini lari dan ngamuk-ngamuk,” jelasnya.
Ahawiah berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang bisa memberikan perhatian dengan cara membawa anaknya yang mengalami ODGJ ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Sehingga, anaknya bisa kembali normal dan kumpul bersama keluarganya.
“Kalau dibawa ke RSJ, saya mau aja agar bisa sehat kembali anak saya. Kalau seperti ini kasihan juga,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Sapto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Puskesmas Jambe. Saat ini kata dia, R sudah dibawa dan dirawat oleh pihak Puskesmas.
Saat disinggung terkait permintaan orang tua R yang menginginkan anaknya dibawa ke RSJ, Sapto mengatakan, hal itu akan ditindaklanjuti setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak Puskesmas.
“Tadi sudah berkoordinasi dengan Kecamatan dan Puskesmas. Nanti akan diperiksa dulu, apakah perlu dibawa ke RSJ atau tidak,” tambahnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post