SATELITNEWS.COM, SERANG – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas, mendorong agar seluruh Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) untuk menerapkan inklusifisme, dalam sistem penerimaan mahasiswa baru.
Karena dengan seperti itu, maka keterbukaan di masyarakat Indonesia yang majemuk akan semakin tinggi.
Hal itu dikatakan Menag RI, saat melakukan monitoring Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SSE UM-PTKIN) Tahun 2023, di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten, Kota Serang, Selasa (30/5/2023).
Pria yang akrab disapa Gus Menteri (Gusmen) itu mengungkapkan, saat ini PTAIN banyak menyediakan jurusan pendidikan umum, tidak hanya yang berbasis agama.
Dalam perkembangannya, keterimaan masyarakat Indonesia akan hal itu sudah cukup baik. Namun demikian, masih harus terus ditingkatkan karena jika dibandingkan dengan PT yang dibawah naungan Kemendikbud, jauh tertinggal.
“Tahun ini saja, target kita tidak mencapai 100 ribu mahasiswa dari puluhan PTAIN yang ada. Jumlah itu, terdiri dari mahasiswa yang beragama Islam 95.745 orang, Kristen 12 orang, Hindu dan Budha masing-masing 2 orang, Katolik 1 orang, Kepercayaan 1 orang, dan lainnya 6 orang. Itu kalau dipersentase paling 1/10 dari target PT umum yang dibawah Kemendikbud,” ujar Yaqut.
Maka dari itu, agar bisa bersaing dengan kampus umum lainnya, hendaknya seluruh calon mahasiswa yang mendaftar itu lebih baik diterima atau kuota yang dialokasikan ditambah lebih banyak.
Jika kendalanya terdapat pada ruang kuliah dan SDM pengajarnya, maka opsi perkuliahan secara hibryd bisa diterapkan.
“Tadi pak Pj Gubernur Banten, juga berbisik terkait itu. Setelah saya pikir-pikir, ternyata benar juga. Tapi infrastruktur untuk perkuliahan daring itu, juga harus dipersiapkan secara matang, karena itu bukan perkara mudah. Kita pernah mencoba itu di IAIN Cirebon, tapi tidak berlanjut. Tapi itu bisa kita kembangkan lagi,” ucapnya.
Sikap inklusifisme itu, menurut Menag Yaqut, penting untuk mempertahankan keberagaman dan pluralisme yang menjadi keunggulan bangsa Indonesia. Ini harus terus kita rawat.
Jangan sampai PTAIN justru menjadi tempat munculnya aliran-aliran yang menanamkan nilai intoleran.
“Kita ini sudah sepakat menjadikan pancasila dan UUD 45 sebagai asas negara. Jika ada yang di luar dari pada itu, maka dipastikan itu yang ingin memecah NKRI,” pungkasnya.
Terlebih, Menag melanjutkan, perkembangan saat ini jurusan yang paling banyak diminati di kampus PTAIN itu Pendidikan Agama Islam (PAI), sedangkan untuk jurusan dakwah dan filsafat keislaman itu sudah semakin sedikit peminatnya.
“Ini artinya, untuk menjaga keberagaman yang ada, para calon guru-guru di PAI ini harus diberikan pemahaman yang terbuka, dan mengokohkan NKRI,” katanya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten, Didik Farkhan Alisyahdi, Rektor UIN SMH Banten Wawan Wahyuddin, Walikota Serang Syafrudin, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten Nanang Fatchurochman, sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia serta seluruh tamu undangan yang lainnya.
“Tadi saya mendengar dari pak Menteri, menyampaikan arahan kepada para calon mahasiswa dalam rangka memilih jurusan-jurusan untuk dedikasinya kepada ilmu pengetahuan khususnya di bidang keagamaan,” kata Pj Gubernur Banten Al Muktabar.
Selanjutnya, Al Muktabar mengaku, sempat melakukan diskusi dengan Menteri Agama terkait untuk dapat diterimanya semua calon mahasiswa PTKIN yang telah mendaftar pada SSE UM-PTKIN.
“Tadi saya berdiskusi dengan pak menteri karena peminatan atas pendidikan agama, kalau memungkinkan bagi yang memang keingin untuk bisa tertampung,” tandasnya.
Ketua Panitia Nasional PMB PTKIN Imam Taufiq mengatakan, pada UM-PTKIN kali ini diikuti oleh 59 perguruan tinggi, 1.279 program studi, 77.733 daya tampung mahasiswa baru dan untuk yang telah mendaftar sebanyak 95.769 orang.
“Untuk program studi yang paling banyak di minati seluruh PTKIN yaitu program studi Pendidikan Agama Islam yang mencapai 13.404 pendaftar,” pungkasnya.
Selanjutnya, ia menyampaikan kegiatan SSE UM-PTKIN dilaksanakan selama 7 hari sejak 29 Mei 2023. Dirinya juga berharap hal tersebut dapat berjalan dengan lancar.
“Mudah-mudahan acara ini bisa berlangsung hingga paripurna dan baik,” tandasnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post