SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Sejumlah mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM), melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) mulai Juni hingga Agustus. Mereka rencananya, akan fokus melakukan penelitian penanganan bencana dan digitalisasi desa, sebagai program kerja utama.
Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang Asep Rahmat mengatakan, KKM merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, dia meminta kepada para mahasiswa agar bisa memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan yang terbaik di lapangan.
“Perguruan tinggi, salah satu sumber ilmu pengetahuan yang memiliki sumberdaya manusia yang handal. Sehingga, memberikan solusi dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah daerah,” kata Asep, usai apel pagi di halaman kantor Setda Pandeglang, Senin (26/6/2023).
Asep berpesan, mahasiswa harus bisa membawa dampak perubahan menuju arah lebih baik bagi masyarakat.
Karena, selain dituntut mendapatkan gelar akademis, mahasiswa juga harus bisa menciptakan hal baru atau solusi atas satu persoalan sebagai bentuk jawaban atas tantangan zaman.
“Itu sebabnya, perguruan tinggi tidak lepas dari keterkaitannya dengan dinamika kontekstual masyarakat, sehingga perguruan tinggi wajib berkarya dan berkontribusi nyata,” katanya.
Asep berharap, KKM mahasiswa UGM di Kecamatan Pulosari dan Kecamatan Sumur, bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat serta bisa saling bertukar ilmu antara praktik dan kenyataan di lapangan.
“Harapan kami kehadiran mahasiswa di dua kecamatan tersebut memberi perubahan yang signifikan terhadap semua aspek kehidupan masyarakat yang positif,” tandasnya.
Dosen pembimbing mahasiswa UGM di Kecamatan Sumur, Ronal Adrian mengatakan, ada beberapa kegiatan utama yang akan dilakukan para mahasiswa tersebut.
Salah satunya, mengenai kebencanaan dan digitalisasi. “Di Sana daerah pantai dan rawan bencana, kami akan mengangkat desa digital dan tanggap bencana,” ujarnya.
Ronal menerangkan, desa digital yang dimaksudkan yaitu mahasiswa akan membuat konten kreatif berbasis digital yang dijadikan sebagai bahan promosi wisata.
“Konten wisata ini, akan kita promosikan ke tingkat nasional melalui website atau media sosial lainnya yang kami miliki. Untuk tanggap bencananya kami akan buat early warning sistem (EWS),” pungkasnya.
Dosen pembimbing KKM UGM di Kecamatan Pulosari, Mayu Yeni Rahmawati mengatakan, pihaknya akan memberikan solusi atas pengentasan kemiskinan ekstrim yang ada di dua desa yaitu Sukaraja dan Cilentung Kecamatan Pulosari.
“Kita akan buat pengolahan sampah kelapa, agar sampah yang ada dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sehingga, mindset masyarakat berubah dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada,” harapnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post