SATELITNEWS.COM, SERANG–Harga daging ayam ras di Provinsi Banten, sampai saat ini masih belum kondusif atau masih tinggi. Padahal, kondisi itu sudah berlangsung hampir satu bulan lebih, yang disinyalir karena harga pakan ternak yang langka dan mahal. Atas hal itu, Mendagri Tito Karnavian, memberikan atensi kepada setiap daerah agar segera mengambil tindakan untuk menstabilkan harga itu.
Selain harga daging ayam ras, Mendagri juga menyoroti harga telur ayam ras, beras, bawang putih dan cabai merah yang masih menjadi perhatian bersama dalam rangka pengendalian angka inflasi di Provinsi Banten.
“Itu yang sedang kita sikapi bersama,” kata Pj Gubernur Banten Al Muktabar, seusai mengikuti Rakor inflasi di Pendopo Gubernur Banten, Senin (10/7/2023).
Al mengklaim, harga daging ayam ras di tingkat peternak saat ini sudah cukp kondusif. Namun karena ada omset yang menurun di tingkat peternak, maka kemudian berdampak pula pada tingkat produksi ke pedagangnya. Maka dari itu, Pemprov sedang melakukan pendalaman terkait persoalan ini
“Proses itu sudah dimulai pada dasarnya. Kemarin juga kita sudah berkomunikasi dengan para pedagang dan peternak daging ayam petelur,” ungkapnya.
Kemudian, tambahnya, terkait dengan komoditi lain seperti cabe merah dan bawang putih, Pemprov akan berkordinasi dengan daerah-daerah yang saat ini sedang panen untuk melakukan kerjasama pengiriman kebutuhan pokok itu dalam rangka menjaga stabilitas pasokan.
“Kita bisa menggunakan BTT untuk mensubsidi transportasi dari daerah asal ke Banten,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso mengungkapkan, harga daging ayam ras itu sebenarnya untuk tingkat di peternak atau Harga Acuan peternak (HAP) sudah sesuai dengan yang dikeluarkan oleh Bappenas yakni dikisaras Rp21.000-23.000/kg yang tertinggi. Namun kemudian ternyata di pasaran setelah dilakukan pengecekan masih di kisaran harga Rp42.000/kg.
“Nah, persoalan di sini yang sedang kita dalami. Karena kalau dari kandangnya saja HAP-nya kisaran Rp21.000/kg, diambil HET Rp36.000/kg juga sudah ada marginnya yang lumayan,” pungkasnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post