SATELITNEWS.COM, LEBAK—Beredar video di sosial media yang menampilkan seorang pria berbuat diduga tak senonoh melakukan (maaf) masturbasi di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek Rangkasbitung-Tanahabang. Aksi yang tak pantas tersebut langsung disikapi pihak manajemen commuterline. Mereka pun menyayangkan aksi tersebut.
Video itu direkam pengguna lain yang ada di dalam kereta commuter line. Video direkam pada Senin, 10 Juli 2023 lalu yang kemudian viral di Twitter. Terkait dengan kejadian tersebut, , Manager Eksternal Relation and Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan, menyayangkan atas kejadian yang melanggar norma susila di dalam perjalanan commuter line.
“Sampai saat ini, kami belum menerima laporan resmi terkait tindakkan yang melanggar norma tersebut. Diduga kejadian tersebut terjadi di dalam perjalanan commuter line Rangkasbitung pada Senin, 10 Juli malam,” kata Leza saat dihubungi oleh wartawan, Kamis, (13/07/2023).
Tidak hanya pelaku, Leza pun sangat menyayangkan kepada pengguna lainnya yang mengetahui kejadian tersebut atau yang merekam. Terlebih itu di upload atau disebarluaskan. “Karena tindakan yang melanggar UU ITE Pasal 27 Ayat 3 menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik,” ujarnya.
Leza berharap, kerjasama yang baik dengan penggunaan KAI Commuter sekaligus mengimbau apabila yang melihat atau menjadi korban tindakan yang melanggar hukum atau norma-norma agama untuk segera laporkan kepada petugas. “Baik di dalam commuter line maupun di area stasiun untuk ditindaklanjuti oleh petugas. Gunakan sosial media dengan bijak,” ucapnya.
“Kami harap untuk semua pengguna commuter line bisa menghubungi contact center KAI Commuter di 021-121 untuk kami koordinasikan dengan petugas di lapangan jika mendapati atau memiliki keluhan dalam kereta,” imbuhnya.
Pengguna commuter line, Fadilah menyesalkan aksi tak terpuji itu terjadi di dalam ruangan yang tengah banyak orang tersebut. Ia pun berharap petugas jaga didalam kereta untuk lebih ketat mengawasi. “Saya harap aksi tersebut tidak terulang, sebab hadirnya aksi itu jelas dapat memberikan ketidaknyamanan khususnya bagi kaum perempuan,” ujarnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post