SATELIT NEWS.COM, TANGSEL—Warga Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan adanya pembuangan limbah atau ampas cabai di wilayahnya. Limbah itu mendatangkan hama berupa ribuan serangga yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Salah satu warga Fata mengatakan keluhan itu telah dibicarakan Ketua RT dengan pemilik lahan. Kata dia, akhirnya pemilik lahan bersedia untuk melakukan penyemprotan di lokasi.
“Itu yang punya tanah, dia infonya punya abrik saos atau gudang cabai di Jakarta. Tapi membuang limbahnya di tanah dia yang ada di Serpong. Dia punya tanah di sini, dia buang cangkang limbah cabai di tanah dia,” ujarnya, Selasa (15/8).
“Si limbah ini ternyata mengeluarkan serangga hama. Dia hama entah itu kutu apa jenis kumbang saya tidak ngerti, yang jelas itu mengganggu masyarakat sekitar. Mereka sudah masuk sampai ke dalam rumah,” sambungnya.
Kata Fata, serangga tersebut sempat menghilang dalam dua hari. Namun, setelah itu serangga kembali muncul. Akhirnya, pemilik lahan melakukan pengurukan di lokasi. Tetapi baru dua hari berjalan ampas cabai itu terbakar entah siapa pelakunya.
“Hilang dua hari, nah saya bilang tindak lanjut nya seperti apa? Nah itu diurug, diborongin sama orang. Diurug baru 2 hari ada yang ngebakar limbah itu,” katanya.
Akhirnya, kata Fata, petugas Damkar turun ke lokasi pada Senin 14 Agustus 2023 guna memadamkan api. Terlebih kata pria berkacamata itu, asap yang ditimbulkan dari asap pembakaran berasa pedas dimata serta membuat sesak bisa terhirup oleh pernapasan.
“Besok paginya turun Damkar, cuma inikan sudah menggunung banyak. Disemprotlah sama Damkar titik api itu, setelah itu turun eskalator diaduk aduk disiram cuma belum selesai sudah ditinggal. Masih ada asap itu. Semalam itu kondisi asapnya setelah disemprot pedas banget ke rumah warga. Ini bahaya bikin batuk-batuk,” ucapnya.
“Tadi malam asep ngebul lagi, artinya masih belum selesai. Saya dan warga merasa terganggu langsung ke lokasi asap itu tebal. Akhirnya kita matikan dengan seadanya pakai ember,” imbuhnya.
Saat ini, kata dia, tempat yang menjadi pembuangan limbah cabai selama satu tahun ini masih terlihat asap disejumlah titik yang dikhawatirkan akan kembali menimbulkan api.
“Masih ada beberapa titik keluar asap. Ini tindak lanjutnya yang kita tunggu kalau bisa ya excavator turun sama Damkar berbarengan, jadi excavator mengurai, Damkar nyiram jadi lebih efektif dibandingkan terpisah,” jelasnya.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Rastra Yudhatama saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
“Sumber asap pembakaran sampah yang dikeluhkan warga berasal dari pembakaran ampas cabai,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post