BacaJuga :
SATELITNEWS.COM, SERANG – Nelayan di Kabupaten Serang, saat ini banyak yang beralih profesi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal itu dikarenakan, dampak musim kemarau panjang ini berpengaruh terhadap berkurangnya hasil tangkapan ikan.
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Diskan Kabupaten Serang Nurdhian Pramuaji mengatakan, nelayan di Kabupaten Serang terbagi menjadi dua yaitu nelayan aktif dan pasif. Untuk nelayan aktif berjumlah 6.800, dan nelayan pasif berjumlah 4.200.
Kata Nurdhian, nelayan pasif menjadikan profesi ini sebagai sampingan, sehingga ketika terjadi perubahan musim ke kemarau maka mereka beralih profesi ada yang menjadi tukang ojek, kuli bangunan, sampai budidaya ikan.
“Jadi mereka ini sudah tidak terkejut apabila hasil tangkapan ikan saat musim kemarau berkurang, karena nelayan ini bukan profesi utama mereka. Sehingga, sekarang ini mereka beralih menjadi tukang ojek, kuli bangunan, sampai ada yang punya budidaya ikan,” ujar Nurdhian, Selasa (31/10/2023).
Sedangkan nelayan yang aktif, kata Nurdhian, ada sekitar 30 persen mereka berpindah profesi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Mereka yang beralih profesi, ada yang berdagang, kuli bangunan, tukang ojek, bahkan ada yang menjadi pembudidaya rumput laut.
“Palingan nelayan aktif ini, hanya sekitar dua sampai tiga bulan saja mereka beralih profesi sampai cuaca benar-benar mendukung untuk mencari ikan. Setelah, cuacanya bagus lagi mereka juga akan kembali menjadi nelayan,” ujarnya.
Nurdhian menuturkan, adanya musim kemarau membuat naiknya suhu muka air laut di Pasifik bagian tengah yang menyebabkan pengurangan masa air laut, dan berpengaruh terhadap gelombang laut yang relatif fluktuatif. Sehingga, terjadinya perubahan pada pergeseran biomasa pakan ikan alami.
“Informasi dari nelayan di Kecamatan Cinangka, sudah beberapa bulan ini terjadi penurunan hasil tangkapan begitu juga dengan nelayan wilayah Serang Utara di laut Jawa ikut terpengaruh,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post