SATELITNEWS.COM, SERANG – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Serang, mengadakan lomba baca kitab kuning di kantornya, yang beralamat di Kecamatan Ciruas, Senin (19/11/2023). Kegiatan tersebut digelar, dengan tujuan untuk menjaga warisan ulama.
Ketua Bidang Pembangunan Umat dan Dakwah DPD PKS Kabupaten Serang, Ahmad Faisal mengatakan, lomba membaca kitab kuning yang digelar hari ini merupakan edisi yang ke tujuh. Ini menunjukan bahwa PKS masih konsisten menggelar lomba tersebut.
“Biasanya kan lomba pertama dan kedua selesai, tapi ini sudah ke tujuh dan insya allah ada edisi edisi berikutnya sampai selesai, sampai edisi ke delapan, sembilan dan seterusnya,” kata Faisal.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang ini menuturkan, untuk babak penyisihan serentak dilaksanakan hari ini oleh DPD PKS Kabupaten Kota seluruh Indonesia.
Kemudian nanti di tanggal 26 November, untuk pemenang di DPD Kabupaten Kota, masing – see SEmasing akan lomba di provinsi, selanjutnya untuk pemenang di masing masing provinsi akan dilombakan di pusat pada 5 Desember.
“Semua masing masing DPD kita ambil juara satu untuk lomba di tingkat provinsi. Nanti di Provinsi ada delapan Kabupaten Kota, jadi ada delapan peserta,” ujarnya.
Adapun kitab yang dilombakan, kata Faisal, sesuai pakemnya adalah kitab Fathul Mu’in. Untuk tujuannya yaitu yang pertama menjaga warisan ulama dan kedua untuk eksistensi para santri santri biar ada wadahnya ketika mereka ingin menguji kemampuan dalam membaca kitab.
“Karena kan selama ini kalau kita tahu kebanyakan lomba lomba yang bersifat entertainmen, paling juga lomba Tilawatil Qur’an, jadi PKS berusaha keluar dari itu, kita coba adakan lomba Tilawatil kitab,” ujarnya.
Faisal mengungkapkan untuk peserta yang mengikuti lomba adalah para santri yang berasal dari lima daerah pemilihan (Dapil) di Kabupaten Serang. Semuanya ada sebanyak 17 peserta.
“Tahun kemarin kan ada 16 peserta, sekarang kita nambah satu jadi 17 orang. Bagi peserta yang pernah mendapatkan juta kita tidak ikutkan lagi untuk memberi kesempatan pada peserta lain,” tuturnya.
Sementara, Pengurus MUI Kabupaten Serang, KH Wasehudin mengatakan, terkait dengan lomba baca kitab kuning ini adalah sebuah tradisi yang memang harus dijaga konsistensinya.
Karena seperti diketahui, Banten itu terkenal dengan Turatsnya dan Banten terkenal itu dengan Syeh Nawawi Al Bantani.
Sementara diera generasi Z seperti sekarang ini, anak anak yang berusaha untuk memahami kitab kuning dalam arti membaca sudah sangat minim sekali. Bahkan pondok pesantren salafi sudah tidak diminati oleh generasi Z.
“Harapan saya sebagai pengurus MUI, dengan adanya musabaqah a kitab ini adalah dijadikan sebuah stimulus bagi para generasi Z, agar kedepan mereka mau memahami kitab kitab yang bisa dijadikan rujukan sumber bagi keagamaan,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post