SATELITNEWS.ID, SERANG–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dikejutkan oleh kabar kurang sedap, dan membuat Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah tercengang. Sebab, penambahan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini (kemarin) mencapai 32 orang. Sebanyak 11 diantaranya, disumbangkan dari ketidakjujuran Orang Tanpa Gejala (OTG) yang positif dan kabur dari Jakarta.
Juru Bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi mengatakan, membludaknya jumlah kasus terkonfirmasi positif tersebut berasal dari klaster Tirtayasa dan Rumah Sakit (RS) Panggung Rawi, Cilegon.
“Jadi di Serang Utara itu, Kecamatan Lebak Wangi dan Tirtayasa. Memang penularan lokal di wilayah tersebut. Kemudian untuk wilayah Serang Barat, yaitu Kramatwatu dan Bojonegara itu berasal dari RS Panggung Rawi,” ujar juru bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi, Minggu (14/6).
Tiga diantaranya adalah tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Tirtayasa yang sempat menangani OTG, dan sisanya merupakan warga yang sempat kontak saat menolong OTG dalam kecelakaan sepeda motor di depan Puskesmas setempat. Selain itu, untuk Nakes di RS Panggung Rawi, kata Agus, mereka bekerja di RS tersebut dan bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Serang.
“Tiga nakes di PKM Tirtayasa terkonfirmasi positif dan delapan warga lainnya berdasarkan hasil Swab/PCR. Sehingga diperlukan langkah-langkah isolir daerah, agar tidak terjadi penularan lebih lanjut,” kata Agus menjelaskan penularan klaster Tirtayasa.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dilakukan penutupan sementara pelayanan kesehatan di PKM Tirtayasa selama tujuh hari. Kendati demikian, kata Agus, bukan pelayanan tidak diberikan, hanya untuk pasien-pasien yang masuk ke UGD.
“Kemudian pelayanan dilakukan di luar gedung. Jadi pasien-pasien rawat jalan lainnya, dialihkan ke Puskesmas Pontang dan Tanara,” jelasnya.
Menurutnya, kejadian pada tanggal 21 Mei, saat OTG mengalami kecelakaan di sekitar PKM Tirtayasa, sempat mendapatkan penanganan dari nakes yang bertugas. Sehingga menurutnya, saat itulah terjadi penularan virus Covid-19.
“Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, ternyata benar memang yang bersangkutan (OTG, red) tersebut, adalah OTG yang berasal dari penjaring Jakarta, yang sedang berkunjung ke Kabupaten Serang,” tuturnya.
Setelah kejadian tersebut, ia menginstruksikan kepada tim gugus tugas untuk melakukan pemeriksaan rapid tes dan Swab kepada nakes di PKM Tirtayasa dan masyarakat yang sempat kontak dengan OTG tersebut. Hasilnya, lanjut Agus, 11 orang terkonfirmasi positif.
Saat ini, terkonfirmasi mendominasi di wilayah Tirtayasa dan sekitarnya. Hal itu diakibatkan karena masyarakat secara tidak jujur mengatakan bahwa mereka berstatus OTG dan positif. “Mungkin kalau jujur (masyarakatnya, red), itu penanganannya akan lain. Karena kita harapkan peran dari masyarakat untuk melaporkan diri ke nakes, bahwa mereka berasal dari wilayah-wilayah yang memang zona merah,” tegas Agus.
Ia menyayangkan sikap masyarakat yang kurang proaktif terkait dengan pencegahan penularan virus Covid-19. Sebab, penularan saat ini lebih banyak di tempat dimana OTG tersebut tinggal.
Saat dikonfirmasi kembali, Agus mengaku bahwa terkonfirmasi positif sudah dirujuk ke RS rujukan. Namun ada beberapa yang masih menolak, serta dibutuhkan pendekatan yang lebih. “Karena kebanyakan yang terkonfirmasi tanpa gejala. Mereka memilih untuk melakukan isolasi mandiri ketat di kediamannya masing-masing, tetapi dibawah pengawasan tenaga medis, baik dari pihak Kecamatan maupun gugus tugas Kabupaten,” jelasnya.
Menurutnya, dari ke 46 terkonfirmasi positif, pihaknya bergerak cepat untuk melakukan penelusuran secara mendalam kepada yang bersangkutan. Terhitung Jumat (12/6), ada penambahan sebanyak 32 orang positif Covid-19, langsung dilakukan penelusuran. Agus menyatakan bahwa dari 32 orang, bisa berkembang menjadi 300 orang yang kemudian berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
“Setiap ada kasus terkonfirmasi positif, kita segera melakukan penelusuran ke siapa saja pernah kontak di sekitar tempat tinggal mereka. Sudah banyak yang kita lakukan pemeriksaan Swab atau PCR, hasilnya kami masih menunggu, kemungkinan minggu depan mungkin hasil-hasil tersebut bisa diperoleh,” tandasnya. (muf/bnn)
Diskusi tentang ini post