SATELITNEWS.COM, SERPONG–Kasus penipuan jual beli rumah di kawasan Pamulang dilaporkan ke Polres Tangsel, Senin (1/7/2024). Perkara tersebut telah merugikan korban hingga ratusan juta rupiah.
Kuasa hukum korban Boy Sulimas menjelaskan, aksi penipuan dan penggelapan ini dilakukan oleh salah satu broker jual beli rumah yang beralamat di Kawasan Pamulang, Tangsel.
Terhadap para korban, terduga pelaku menawarkan rumah dengan iming-iming harga yang murah. Rumah-rumah tersebut, dipasarkan melalui lapak jual beli online.
Setelah korbannya merasa tertarik, pihak broker tersebut pun membuat kesepakatan dengan para korban. Kemudian, korban diminta segera untuk melakukan transaksi sebagai uang muka pembelian unit rumah tersebut.
“Namun, setelah melakukan transaksi dan membayar sejumlah uang muka yang signifikan, para warga ini mulai merasa curiga, karena tidak ada tanda-tanda bahwa proses transaksi properti mereka berjalan sesuai yang dijanjikan,” jelas Boy saat mendampingi para korbannya di Mapolres Tangsel.
Boy mengatakan, terdapat beberapa korban yang merugi akibat kasus penipuan ini.
“Ada beberapa korban. Saat ini yang bersama saya ada tiga orang. Memang jika di lihat di media sosial, terlihat banyak korbannya yang tertipu,” kata Boy.
Ia melanjutkan, masing-masing korban mengalami kerugian yang berbeda. Ditaksir totalnya mencapai Rp670 juta.
“Ada yang Rp200 juta, Rp70-an juta, dan berbagainya,” imbuhnya.
Atas tindak penipuan dan penggelapan tersebut, pihaknya melaporkan perkara tersebut dengan Pasal 378 dan atau 372 KUHP.
“Jadi memang broker ini bandel. Dulu PT ini sebenarnya sudah pernah saya laporkan dengan kejahatan yang sama. Kasihan para korban, niat ingin memiliki rumah, tapi justru seperti ini,” paparnya.
Salah satu korban penipuan, Nindi (28) menuturkan, dirinya telah merugi sebesar Rp200 juta. Melalui lapak jual beli online, Ia menaksir rumah yang berlokasi di wilayah Villa Dago Tol.
Namun setelah membayar uang muka, pihak broker lama-lama menghilang. Rumah yang Ia inginkan pun, ternyata tidak dijual.
“Saya pernah datangi kantornya dan yang ada hanya office boy dan karyawan lain, kita nggak bisa komunikasi. Saya sudah DP untuk rumah Rp200 juta, tapi saya nggak dapat rumahnya. Setelah bayar DP kan saya lihat rumahnya dan nggak tahunya rumah tersebut sudah ditempati orang lain. Uang saya hilang. Dia (terduga pelaku-red) sempat hilang-hilangan, dan sekarang sudah tidak ada komunikasi,” jelasnya. (bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post