SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Pemkab Pandeglang, hingga saat ini belum memiliki solusi dalam mengatasi persoalan kekeringan atau krisis air bersih. Buktinya, sudah ada tiga kecamatan dilanda krisis air bersih, dan belum ada solusi tepat mengatasi persoalan itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengakui, pihaknya baru akan melakukan pembahasan mengenai persoalan tersebut.
Dia juga mengaku, baru mengetahui sudah ada beberapa wilayah yang mulai kesulitan air bersih.
“Nanti akan kita rapatkan lagi dengan semuanya, mengenai persoalan ini, terima kasih juga atas informasinya. Segera kita rapatkan dan bahas, bagaimana solusinya,” kata Fahmi, Selasa (13/8/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pandeglang ini juga mengaku, sebelumnya pernah melakukan pembahasan mengenai persoalan kekeringan di wilayah Kabupaten Pandeglang. Dalam pembahasan itu, hanya ada satu alternatif, yakni mengajukan bantuan kepada Pemprov Banten.
“Sebelumnya, kita pernah membahas dan melakukan rapat untuk persoalan kekeringan. Pada saat itu, ada opsi meminta bantuan kepada Pemprov Banten. Nah, untuk sekarang saya belum tahu lagi, coba nanti kita rapatkan kembali,” tambahnya, mengakhiri pembicaraan.
Ketua Forum Kampung Siaga Bencana (KSB) Banten, Madsira mengatakan, wilayah selatan kerap mengalami krisis air bersih ketika memasuki musim kemarau.
Persoalan itu, selalu terjadi setiap tahun dan masyarakat kerap kesulitan mendapatkan air bersih. Selain itu, area pertanian juga terkena dampak, karena pesawahan yang ada menjadi kering dan berdampak pada tanaman padi.
“Kalau wilayah selatan, memang banyak yang kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih kalau kemarau. Begitu juga kalau musim hujan, sudah pasti banjir dan itu menyulitkan masyarakat. Mudah-mudahan saja ke depan ada solusi untuk persoalan itu,” ujar Madsira.
Sebelumnya diberitakan, krisis air bersih di Kabupaten Pandeglang semakin meluas. Hingga saat ini, ada 34 kampung di Kecamatan Sukaresmi yang mulai terkena dampak kekeringan.
Diketahui, kampung yang mengalami krisis air bersih itu yakni di Desa Sukaresmi ada Kampung Leuwigede, Babakan Kembang, Buniayu, Sukasari, dan Kampung Bakung.
Di Desa Kubangkampil ada Kampung Kubangkampil, Cinutug, Gobangdua, Simpang, Simpang Masjid, Babakan dan Langkap, Panektek, Bojonggebang dan Mekarmulya, Patanggobang dan Solokanhuni, Sukajaya, Pamatangkanas, dan Kampung Sukasari.
Sedangkan di Desa Perdana ada Kampung Pasar Masjid, Babakan, Kubu, Pasarkeramat, Jayasakti, Karangsari, Sukadana, Ranculuk, Babakan Kaweni, Mesjid Perdana, Curug, dan Kampung Sukaseneng. Puluhan kampung itu sudah mengajukan bantuan permohonan air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK).
Kepala Bidang (Kabid) Logistik BPBDPK Kabupaten Pandeglang Lilis Sulistiyati mengakui mulai banyak wilayah Pandeglang yang mengalami krisis air bersih. Hal itu terjadi karena dibeberapa lokasi di Pandeglang mulai terjadi kemarau dan tidak turun hujan selama dua bulan lebih.
Akibat hal itu, persediaan atau stok air bersih di lokasi tersebut mulai berkurang dan berdampak terhadap masyarakat. Saat ini, pihaknya sedang melakukan peninjauan dan pemeriksaan ke lokasi yang mengalami krisis air bersih.
“Sementara ini baru monitoring tim TRC (Tim Reaksi Cepat) ke lokasi, nanti akan saya kirim secepatnya. Kita juga sudah menerima permohonan bantuan air bersih, dan sudah ada beberapa yang disalurkan bantuan,” katanya singkat, Senin (12/8/2024). (adib)
Diskusi tentang ini post