Grace Klaim Tak Terima Mahar
satelitnews.com, JAKARTA—Seluruh Bakal Calon (Bacalon) Walikota pada Pilkada Tangsel, yang mengikuti konvensi di DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Tangsel telah mengikuti rangkaian tes wawancara di kantor pusat, DPP PSI, Jakarta, Sabtu (18/1). Sebanyak 18 Bacalon memaparkan visi dan misi serta menjawab pertanyaan para panelis independen yang telah disiapkan DPP PSI.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie, menegaskan kepada seluruh Bacalon bahwa PSI tidak menerima mahar politik untuk mengusung pasangan Bacalon untuk maju di Pilkada Tangsel 2020.
“PSI menggunakan mekanisme konvensi, karena ini adalah solusi yang berusaha kami tawarkan kepada proses demokrasi kita yang kerap dikaitkan dengan politik berbiayatinggi. Pengalaman dari banyak teman-teman yang berkontestasi di Pilkada kerap kali mereka harus mengeluarkan yang yang cukup besar,” paparnya.
Bahkan Grace mengatakan, pengalaman pribadi dialami PSI. Beberapa waktu lalu ada seorang pejabat publik yang sudah menjadi kepala daerah yang ingin kembali maju dengan meminta dukungan kepada PSI.
“Ia menyatakan siap membayar ratusan juta rupiah untuk mendapatkan dukungan PSI di wilayah tersebut. Inilah kondisi riil hari ini yang menyebabkan antara lain untuk seseorang menjadi pejabat publik itu biayanya besar sekali. Hal itu baru biaya dukungan partai, belum lagi biaya sosialisasi, kampanye dan sebagainya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Grace mengatakan, PSI menawarkan cara untuk menghindar dari politik uang yaitu dengan mengundang tokoh-tokoh independen dan berintegritas untuk menjadi panitia seleksi.
“Prosesnya salah satunya dengan tanya jawab atau interview yang kami siarkan secara langsung di media sosial. Sama dengan seleksi calon legislatif dalam pemilu lalu,” paparnya. Nilai akumulasi dari semua juri akan ditotal dan menjadi bagian dari penilaian. Dengan demikian orang tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan dukungan dari PSI.
“Karena jika semua proses itu dijalani dan menurut penilaian dari para juri ini memang layak, ditambah proses uji publik dan lainnya, maka kandidat akan mendapatkan dukungan dari PSI tanpa biaya apapun,” ujarnya.
Adapun 18 nama tersebut ialah Mikhail Gorbachev Dom, Tomi Patria Edwardy, Fahd Padepie, Ambarsari, Andreas Jiman, Kemalpasya, Azmi Abubakar, Muhamad, Ade Irawan, Riza Villano Satria Saputra, Arsid, Suhendar, Kokok Herdhianto Dirgantoro Yusrianto, Siti Nur Azizah Masri Wendy Zulfikar, Kemal Mustafa Sudarma, dan Boedi Soerjono.
Salah satu bacalon walikota Tangsel sekaligus puteri wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yakni Siti Nur Azizah mengaku cukup surprise mekanisme yang digunakan. Dia mengungkapkan, dalam seleksi itu dia menyampaikan bahwa dirinya ingin agar Kota Tangsel menjadi permata. Tidak hanya bagi Tangsel tetapi juga bagi Banten dan Indonesia bahkan dunia.
“Kota Tangsel ini kita harapkan menjadi permata kota Tangsel yang lebih maju dan berkelas dunia. Konsep berkelas dunia tentu menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang akuntabel transparansi yang profesional. Yang juga menggunakan baik itu proses maupun sistem,” urainya.
Untuk memenangkan Pilkada, Azizah tidak hanya menggunakan strategi politik yakni thanya menyiapkan partai atau bakal partai pengusung. Tetapi, lanjut dia, bagaimana legitimasinya tidak hanya partai-partai tetapi juga legitasmasi dari masyarakat.
Di sisi lain, Ketua DPD PSI Tangsel Andreas Arie mengatakan, fit and proper test PSI hanya dilakukan satu hari di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kemarin. Dalam seleksi itu, PSI menanyakan terkait visi, misi calon itu sendiri. Kemudian rencana yang akan ditawarkan kepada Kota Tangsel dan mengetahui masalah yang ada di Kota Tangsel. Selain itu, lanjut dia, bagaimana komitmen mereka disesuaikan dengan DNA PSI yang melawan korupsi dan intoleransi.
“Kalau yang diambil (dari fit and proper test) berapa tentunya kalau tidak berubah dari jadwal ada pasangan wali kota dan wakil wali kota. Satu pasang, tapi dalam tahapan itu kemudian akan dilihat juga masalah popularitas dan elektabilitas calon,” jelasnya.
Sementara itu, sebanyak empat bakal calon (bacalon) walikota Tangsel gugur pada proses penjaringan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Banten di Serang. Keempat bacalon tersebut gugur karena tidak mengikuti tahapan fit and proper test.
Ketua Desk Pilkada Gerindra Provinsi Banten, Ali Mustofa mengatakan, keempat bacalon tersebut yakni Rahmat Baitullah Mohamad, Yardin Zulkarnain, Rahmad Suhendar dan Bayu Seta. Mereka dinyatakan gugur karena tidak mengikuti tahap wawancara yang diselenggarakan oleh desk Pilkada Gerindra selama tiga hari, yaitu pada 15 sampai 17 Januari 2020.
“Karena enggak proses. Gimana kita mau menilai,“ katanya saat dikonfirmasi.
Ali menjelaskan, tahapan itu sangat penting. Sebab untuk mempertimbangkan pihaknya sebagai bahan rekomendasi kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.
Dalam proses penjaringan calon walikota di Gerindra ada 14 orang mengikuti proses sampai selesai. Mulai dari mendaftar, mengembalikan formulir hingga fit and proper test. Dari total 18 orang yang mendaftar dan diundang untuk wawancara, sebanyak 14 bacalon yang telah mengikuti wawancara yaitu Kolonel Beben Nurpadhilah, Fahd Pahdepie, Siti Nur Azizah, Muhamad, Tomi Patria, Bambang Sudiyono dan Rita Juwita.
Kemudian Benyamin Davnie, Masry Wendy Zulfikar, H Taufik, H Ruslan, Dudung E. Direja, H Muslihudin dan Yusrianto. “Setelah wawancara ini, kita ada rekomendasi dari DPD untuk di pertimbangkan di DPP,” tambahnya.
Sekretaris DPC Gerindra Tangsel, Yudi Budi Wibowo menuturkan, pihaknya akan melaporkan ke pimpinan untuk hasil fit and poper test kemarin. Untuk tahapan selanjutnya, pihaknya menunggu arahan pimpinan.
“Apakah masih dibutuhkan pendalaman terhadap calon ataukah pimpinan merasa cukup untuk diambil kesimpulan calon yang akan didukung. Nanti itu ranah dari pimpinan kami,” tuturnya.
Di sisi lain, salah satu bacalon yang mengikuti fit and proper test Gerindra Benyamin Davnie mengatakan, dalam fit and proper test di Gerindra dirinya menyampaikan akan melakukan pembangunan berkelanjutan yang sangat pro rakyat di Tangsel.
Menurut Benyamin, pemberdayaan dan pemenuhan infrastruktur dasar di Tangsel adalah bagian pembangunan berkelanjutan yang harus di implementasikan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahap ketiga. Selain itu juga pembangunan berkesinambungan seperti yang sudah dijalani oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.
Dengan pengalamannya selama dua periode mendampingi Airin, menurut dia, bisa dijadikan bekal untuk memimpin Tangsel. Sebab, dirinya sudah memahami bagaimana cara melakukan pembangunan di Tangsel.
“Tahapan seleksi pada Partai Gerindra sedang berjalan dan sudah menjalaninya di tahapan interview. Saya yakin akan mendapatkan hasil yang maksimal untuk pemilihan wali kota mendatang,” ujarnya.
Benyamin menuturkan, setelah proses interview, dirinya menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada partai Gerindra. (irm/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post