SATELITNEWS.ID, RANGKASBITUNG—Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Fadjar Hutomo, mengatakan, Bayah Dome di Kecamatan Bayah dipilih menjadi kawasan wisata ramah muslim. Pemilihan Bayah bukan tanpa alasan. Sebab diketahui selain memiliki hamparan keindahan pantainya juga masih kentalnya agama Islam.
Hal tersebut diungkapkanya disela rapat secara virtual d Data Center Setda Lebak, dalam menyusun kajian ekonomi dan keuangan syariah di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2020. Menurutnya, Lebak memiliki potensi wisata yang luar biasa dan memiliki program pengembangan berkelanjutan, serta pengembangan potensi wisata yang ada di sekitar Bayah Dome menjadi kawasan Geopark yang meliputi geosite Bayah, Cilograng, Cibeber, Panggarangan, Cigemblong, Cihara, Sajira dan Curug Bitung.
“Kabupaten Lebak kental akan keagamaan, mayoritas penduduknya memeluk Agama Islam. Hal ini menjadi hal positif yang dapat dikembangkan dengan yang cara pengembangan pariwisata ramah muslim. Maka dari itu, Kabupaten Lebak dipilih karena memiliki potensi wisata yang luar biasa, khususnya pengembangan potensi wisata yang ada di sekitar kawasan Geopark Bayah Dome.
“Luar biasa untuk kita kembangkan menjadi wisata ramah muslim. Potensi wisata pesisir pantai sepanjang ditambah dengan kekayaan atau keanekaragaman budaya yang ada di situ di Baduy, kemudian Kasepuhan Banten kidul, maupun Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Ini sesuatu yang sangat menarik ditambah religiusitasnya keagamaannya di mana mayoritas penduduk Lebak memeluk agama Islam,” terangnya.
Fadjar juga mengatakan tujuan jangka panjang terkait wisata ramah muslim ini, yaitu terciptanya ekosistem ekonomi dan keuangan syariah pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, yang dapat tumbuh dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan halal lifestyle dunia.
“Pandemi saat ini kemudian mengubah kebiasaan kita menjadi lebih digital friendly menjadi sangat dekat dengan hal-hal digital. Ini salah satu poin yang menjadi program dari komite nasional ekonomi dan keuangan syariah adalah penguatan ekonomi digital maka ini penting untuk dipahami oleh para pelaku usaha di sektor pariwisata,” harapnya.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mendukung program pengembangan wisata ramah muslim ini. Dimana kata Iti, program tersebut sejalan dengan semangat pemerintah daerah melalui visinya Lebak sebagai destinasi wisata unggulan berbasis potensi lokal.
“Kita harapkan juga jasa pariwisata ini terus semakin berkembang khususnya di tengah pandemi Covid 19 dalam adaptasi kehidupan baru atau new normal. Kami sudah mengeluarkan Perbup nomor 28 / 2020 terkait dengan adaptasi kebiasaan baru terutama sektor pariwisata seperti tempat-tempat pariwisata, perhotelan dan juga perdagangan dan lain sebagainya. Tentunya berkaitan dengan dengan produk perekonomian masyarakat,” katanya.
“Tentunya kami mohon dukungannya dari bapak ibu sekalian para deputi dan terutama sektor pariwisata dan juga masyarakat ekonomi syariah yang ada di Indonesia untuk mendorong Kabupaten Lebak bisa berdiri sejajar dengan kabupaten kota yang lainnya dan juga bisa berdiri sejajar di kancah nasional,” tandasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post