SATELITNEWS.ID, SEPATAN—Sebanyak 171 unit rumah tidak layak huni di Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan direnovasi. Melalui program Gerakan Bersama Masyarakat Mengatasi Kawasan Kumuh Dan Miskin (Gebrak Pakumis).
Zakaria Ansor, Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Cinta Mandiri Desa Pisangan Jaya mengatakan, bantuan bedah rumah untuk warga masyarakat yang tidak mampu tersebut juga dimaksudkan agar warga memiliki rumah yang layak huni. Menurutnya, kegiatan bedah rumah ini merupakan rangka pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Tangerang.
Zakaria menjelaskan kepada warga, bahwa bantuan bedah rumah tersebut merupakan program pemerintah yang diperuntukkan bagi warga yang tidak mampu. Bukan karena ada kepentingan lain.
“Jadi pemahaman tentang program bedah rumah itu sendiri bisa dimengerti masyarakat sekitarnya, sehingga kegiatan tersebut bisa dilaksanakan bersama-sama dan secara swadaya,” kata Zakaria kepada Satelit News, Senin (7/9).
Zack sapaan akrab Zakaria Ansor menyebut, Desa Pisangan Jaya sudah membedah rumah tidak layak huni sebanyak 171 unit, melalui program Gebrak Pakumis dan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
“Desa Pisangan Jaya yang sudah dibedah 171 unit rumah. Sisanya yang belum dibedah 74 unit rumah. Diharapkan tahun 2021, rumah yang tidak layak huni di Desa Pisangan Jaya sudah selesai,” katanya.
Dia berharap, bantuan bedah rumah ini bisa meringankan dan membantu masyarakat yang kurang mampu. “Semoga bisa bermanfaat, sehingga bisa membawa keberkahan bagi penerima manfaat,” tutupnya.
Sementara itu, salah satu warga penerima bantuan, Nenek Onjih (75) dan Jakaria (55) Warga Kampung Oja RT 03/07, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, tampak bahagia. Ia tak dapat menutupi kebahagiaannya karena rumahnya dibangun dalam kegiatan program bedah rumah Gebrak Pakumis.
Onjih (75) mengatakan, bahwa dia sangat senang dengan adanya bantuan bedah rumah tersebut. Pasalnya, selama ini rumahnya sudah sangat tidak layak untuk dihuni.
Menurut Onjih, bantuan ini sangat penting untuk masyarakat yang tidak mampu. Karena penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
“Saya bangga dan terimakasih. Rumah asli saya yang tidak layak huni menjadi layak huni. Dan saya terimakasih banyak kepada pemerintah sudah bangun rumah saya,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post