SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Surat suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang sebanyak 928.525 sudah selesai dicetak. Bahkan oleh pihak ketiga sudah didistribusikan ke gudang logsitik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang, di Jalan AMD Lintas Timur, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Senin (30/11), sekitar pukul 10.00 WIB.
KPU pun tak menunda berhari-hari surat suara tersebut untuk dirapihkan atau dilipat dan disortir. Namun waktu itu juga langsung mengerahkan para pekerja yang khusus melipat dan menyortir surat suara tersebut.
Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Sujai mengungkapkan, logistik berupa surat suara baru diterima olehnya tadi (Senin), pada pukul 10.00 WIB. Karena waktu pencoblosan semakin dekat, pihaknya langsung melakukan proses sortir dan pelipatan surat suara tersebut. Bahkan ditargetkan dua hari sudah dapat diselesaikan.
“Kami langsung melakukan proses pelipatan dan sortir. Proses penyelesaian kami menargetkan tidak lebih dari tiga hari, karena kami juga butuh waktu untuk memastikan lebih awal, kaitan dengan jumlah surat suara apakah ada kekurangan atau lebih,” kata Sujai di sela-sela memantau surat suara, Senin (30/11).
Sujai menjelaskan, sesuai kebutuhan surat suara yang mesti dicetak sebanyak 928.525. Dicetak sebanyak itu, bukan hanya memenuhi kebutuhan sesuai DPT 904.782, namun harus membuat cadangan 2,5 persen.
“Jadi hitungannya itu dari 2,5 persen berdasarkan hitungan per TPS sebanyak 23.743. Jadi total kebutuhannya mencapai 928.525 surat suara,” katanya secara detail.
Selain itu, untuk besaran upah untuk para pelipat surat suara dan sortir itu kata Sujai, mencapai kisaran Rp100 per lembar. Namun belum bisa dipastikan olehnya mencapai sebesar itu, karena harus melihat data terlebih dahulu.
“Kalau tidak salah ya, itu besarannya 100 rupiah per lembar. Pastinya saya kurang hapal karena gak bawa data. Nanti lihat lagi aja berapa-berapanya,” ujarnya.
Dia juga memastikan pendistribusiannya tidak akan telat dan mengalami kerusakan walau hujan. Sebab semua kendala yang bakal dihadapi sudah diantisipasi.
“InsyaAllah, semuanya pendistribusian logistik bakal sesuai dengan tahapan dan tidak akan ada kerusakan walau hujan. Sebab kami sudah mengatisipasinya, seperti menggunakan plastik dan sebagainya,” tandasnya.
Salah seorang pekerja pelipat kertas suara yang juga warga Jakarta, Wati mengaku, dia sudah berpengalaman dalam melipat apapun yang berbahan kertas. Apalagi kata dia, selain melihat kertas suara, sehari-harinya ia bekerja sebagai pelipat buku.
“Sudah sering saya melipat kertas suara, kan saya kerjanya setiap hari melipat buku. Jadi tak ada kendala, sudah hapal betul tekniknya. Adapun kendala memang ada saja, itu pun kalau ada kertas suara yang rusak,” katanya.
Dia juga membenarkan, waktu yang dimilkinya hanya dua hari menyelesaikan pelipatan tersebut. Namun ia meyakini bakal terkejar, karena saat ini saja baru beberapa jam ia sudah melihat dua ribu kertas suara.
“Ini saya sudah dapat 2 ribu kertas suara, baru sekitar satu jam lebih. Kan satu kardusnya itu ada seribu, saya sudah selesaikan dua kardus. Pasti kekejar dua hari, kan banyakkan juga yang bekerjanya,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post