SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Dedi Mahfudin kembali menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tangerang untuk periode 2020-2025. Pria yang juga Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang itu menduduki jabatannya untuk kali kedua setelah mendapat restu dari Rais Syuriah KH Abdul Mu’thi dalam Konferensi Cabang NU, Minggu (29/11) malam.
Konfercab PCNU Kota Tangerang berlangsung di kampus STISNU, Kawasan Pendidikan Cikokol, Kecamatan Tangerang. Pada awalnya, ada dua nama yang mengemuka untuk menduduki Ketua Tanfidziyah yakni Dedi Mahfudin dan Sobrun Jamili. Dedi diusung 5 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan. Sementara Sobrun mendapatkan dukungan 8 MWCNU.
Sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) NU, calon Ketua Tanfidziyah harus mendapatkan restu dari Rais Syuriah. Kiai Utin, sapaan KH Abdul Mu’thi, selanjutnya hanya memberikan restu kepada Dedi Mahfudin. Dengan demikian Dedi menjadi calon tunggal serta kemudian ditetapkan sebagai Ketua Tanfidziyah.
Dedi menegaskan keterpilihannya sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Tangerang sudah sesuai AD/ART. “Proses pemilihan ini sudah diatur dalam AD ART dan tidak bisa dibantah karena suara Rais Syuriah sudah mutlak. Saya akan menjalankan amanah ini,”ungkap Dedi kepada Satelit News, Senin (30/11).
Dedi mengatakan, sebagai ketua terpilih, dia akan memegang teguh amanat dari ajaran NU. Mantan Kepala Kantor Kemenag Kota Tangerang itu akan berupaya meningkatkan dan mempererat persaudaraan serta keharmonisan.
“Tentunya kita harus lebih meningkatkan rasa khidmat kita kepada NU tidak hanya dari amaliah, hidroh dan barokahnya yang harus dokedepankan tapi akhlaknya juga, akhlak NU,”ujar Dedi.
Menurut Dedi ada kombinasi empat pilar kekuatan yang menjadi acuan NU yakni nasab, sanad, struktur, dan kultur. Empat pilar ini, merupakan penataan pola relasi menghadapi perkembangan zaman yang semakin dinamis dan terbuka.
“Empat pilar ini harus ada dalam kehidupan kita,” kata Dedi.
Kemudian, dirinya juga akan meningkatkan sinergisitas dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Termasuk pula dalam menanggulangi Pandemi Covid-19.
“Kita akan coba terus bersinergi dengan Pemkot untuk kemaslahatan umat, perekonomian segala macam akan kita kaji dalam Raker (Rapat kerja). Kita akan bedah lewat pleno yang jelas untuk kemaslahatan umat, NKRI harga mati,” tegasnya.
Sementara itu, kemenangan Dedi tersebut masih menyisakan kekecewaan bagi sebagian MWCNU yang mendukung Sobrun Jamili. Ketua Tanfidz MWCNU Kecamatan Ciledug, Khoiru Supyan mengaku kecewa dan keberatan dengan hasil ini. Dia membeberkan alasannya merasa kecewa dalam pemilihan ketua PCNU Kota Tangerang periode 2020-2025.
“Poin pertama. Dari panitia kepanitiaan itu ada yang terlibat sebagai tim pemenangan. Kami merasa kecewa. Bukan dari Ciledug saja bahkan dari teman teman ketua tanfiziah dari 8 kecamatan keberatan hasil yang semalam itu terjadi,”kata dia.
Kendati kecewa, Khoiru Supyan menerima hasil Konfercab karena sesuai AD/ART NU. Namun, Khoiru tetap mempertanyakan keputusan Rais Syuriah memberikan restu kepada Dedi Mahfudin namun tidak merestui Sobrun Jamili.
“Namun di catatan kami kenapa seorang Rais Syuriah melakukan hal itu tanpa adanya keterangan yang jelas. Sebabnya begini begitu itu tidak ada. Itu yang membuat kami menjadi catatan,”katanya.
Pihaknya pun tidak akan memberikan perlawanan. Lantaran mereka sadar kalau suara dari Rais Syuriah sudah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Namun demikian, untuk kedepannya dia berharap pada kepengurusan yang baru ini mampu membuat NU di Kota Tangerang lebih jaya.
“Kami berharap kepada pengurus yang baru agar dapat membawa NU di Kota Tangerang semakin jaya dan ajarkan kami NU yang baik. NU yang betul betul warisan dari Hasyim Asy’ari,” tegas Supyan.
Sementara itu, Sobrun Jamili mengaku menerima hasil tersebut. Sobrun mengatakan memang belum waktunya dia memimpin organisasi masyarakat ini. Menurut Sibrun, tata cara pemilihannya sudah berjalan dengan AD ART.
“Beliau bertindak begitu memang ada dasar hukumnya. Saya memang belum waktunya memimpin NU di Kota Tangerang. Pilihan pak Kyai (KH. Utin Abdul Mu’thi) yang terbaik,” pungkasnya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post