SATELITNEWS.ID, RAJEG—Diguyur hujan deras, SDN Rancabangao III, di Desa Lembangsari, Kecamatan Rajeg, terendam banjir setinggi 30 cm, Sabtu (22/2). Sekolah ini termasuk langganan banjir setiap kali turun hujan. Lantaran saluran air yang ada di depan sekolah sering tersumbat oleh sampah.
Kepala SDN Rancabangao III, Sumarni mengatakan, setiap musim hujan sekolahnya pasti banjir. Dia menduga, banjir tersebut akibat saluran air yang ada di sepanjang jalan depan sekolah tidak lancar atau tersumbat oleh sampah dan lumpur. Lanjutnya, pada tahun lalu, jika banjir pagi maka pada sore hari sudah surut. Namun saat ini sudah dua hari, tetapi air belum juga surut.
Menurut Sumarni, genangan air membuat halaman sekolah seperti kolam dadakan. Walaupun air tidak sampai masuk ke dalam kelas, tetapi sangat menganggu aktivitas siswa-siswi. Lantaran beberapa anak nekat bermain air yang kotor tersebut. Kondisi ini jelas membuat para guru dan orang tua khawatir.
“Itu kan hujan deras. Terus saluran air tidak berfungsi, jalan lebih tinggi dari sekolahan, jadi air tidak masuk ke saluran. Walaupun tidak masuk ke dalam kelas, tetap saja mengganggu. Apalagi banyak anak-anak yang justru malah bermain air. Saya khawatir anak-anak terkena penyakit gatal atau diare, itu kan air kotor,” kata Sumarni kepada Satelit News, Sabtu (22/2).
Sumarni mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan, terkait kerja bakti penanganan banjir ini. Namun sampai saat ini belum ada kesepakatan. Dia juga berharap pihak terkait bisa segera melakukan normalisasi atau perbaikan drainase, agar ketika hujan datang, SDN Rancabangao III tidak terendam banjir lagi.
“Kami berharap secepatnya ada perbaikan saluran air dari hulu sampai hilir, baik dari pemerintah desa, kecamatan maupun Pemda,” harapnya.
Sementara itu, salah satu warga Kampung Lembangsari RT 01/RW 02, Desa Lembangsari, Kecamatan Rajeg, Nining menambahkan, agar SDN Rancabangao III diperhatikan nasibnya. Pasalnya, sudah sangat sering sekolahan tersebut tergenang air.
“Kami ingin yang terbaik, semoga pihak yang berwemang bisa segera memberikan solusinya,” katanya.
Menurut Nining, tersumbatnya saluran air didekat sekolah, karena banyaknya pedagang yang membuang sampah secara sembarangan. Selain itu juga, saluran air tersebut sudah banyak lumpurnya.
“Mungkin para pedagang buang sampahnya sembarangan sehingga menyumbat saluran air. Ditambah juga banyak lumpurnya, memang sudah seharusnya dibersihkan,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post