SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Setiap menjelang berbuka puasa atau waktu magrib selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah, lalu lintas di Jalan Raya Labuan-Carita tepatnya di Pasar Labuan, kerap mengalami kemacetan.
Selain dipicu oleh tingginya aktivitas pengguna jalan yang hilir-mudik jelang waktu buka puasa, juga dipicu oleh faktor lain seperti Pedagang Kaki Lima (PKL) yang merangsek ke badan jalan, dan parkir kendaraan yang menggunakan bahu jalan, sehingga membuat jalur tersebut menyempit.
Pantauan di lokasi, kemacetan di jalur Pasar Labuan terjadi mulai dari jalan depan gedung Shelter Tsunami hingga jalan persimpangan pasar tersebut. Kendaraan mengular sepanjang kurang lebih 500 meter.
Salah seorang pengendara roda dua yang melintas di jalur Pasar Labuan, Itris mengaku, tiap sore hari menjelang waktu magrib, jalan pasar itu kerap mengalami kemacetan. Bahkan ia juga terkadang tidak sempat berbuka puasa di rumah lantaran terhadang macet.
“Aktivitas lalu lintas padat, karena banyak warga yang ngabuburit dan mencari menu makanan untuk berbuka puasa. Namun hal ini juga perlu disikapi supaya lalu lintas di jalan Pasar Labuan ini agar tidak sering macet,” kata Itris, Minggu (25/4).
Memang lanjut Itris, kemacetan ini cukup menghambat para pengguna jalan lainnya. Terutama bagi maayarakat yang memiliki penetingan yang mendesak. Dia melihat kemacetan yang terjadi akibat penyempitan jalur, yang diduga oleh banyaknya PKL yang merangsek ke bahu jalan dan parkir kendaraan yang menggunakan bahu jalan tersebut.
“Wajar saja kalau kerap macet. Parkir kendaraannya saja di bahu jalan dan para PKL juga banyak yang merangsek ke bahu jalan. Sehingga membuat jalur jadi menyempit,” jelasnya.
Pengendara lainnya, Agus berharap kemacetan yang kerap terjadi di jalur Pasar Labuan bisa diatasi oleh pihak terkait. Apalagi nanti pas mau menghadapi Lebaran, tentu kemacetan lalu lintas bisa lebih parah.
“Harusnya parkir kendaraan tidak menggunakan bahu jalan. Selain itu, PKL juga tidak merangsek ke bahu jalan, sehingga jalur bisa lebih luas dan kemacetan tidak akan sering terjadi,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post