SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang sudah menyiapkan skema pembelajaran tatap muka di sekolah seusai lebaran. Namun, PTM dapat berlaku jika hasil evaluasi libur lebaran selama dua hari menunjukkan tidak ada peningkatan kasus Covid-19.
“Kewenangan Pemkab Tangerang kan SD dan SMP, kalau SMA itu Pemerintah Provinsi. Jadi nanti ada skema contoh, SMP setelah lebaran mulai belajar tatap muka, tentunya dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat. Itu dipantau selama sebulan selama proses KBM tatap muka itu,” kata Wakil Bupati Tangerang Mad Romli saat ditemui di Pendopo Wakil Bupati Tangerang di Tigaraksa, kemarin.
Namun, Mad Romli menegaskan, skema ini akan diterapkan manakala hasil evaluasi Pemkab Tangerang dan Pemerintah Provinsi terkait kasus Covid-19 tidak ada peningkatan, pasca-libur lebaran selama 2 hari. “Kalau ada peningkatan kasus, ya jadinya tetap daring. Bahkan jam operasional tempat wisata pun dibatasi lagi seperti sebelumnya,” ucap politisi Golkar ini.
Mad Romli pun mengakui dampak dari belajar melalui daring, sekolah negeri maupun swasta menjadi tidak terawat. Pihaknya pun menyayangkan, seharusnya kondisi itu tidak terjadi meski tidak ada aktifitas di sekolah, karena seharusnya sekolah mempunyai penjaga khusus.
“Saya dapati ada sekolah yang rumput halamannya sudah tinggi, belum lagi ada sarang laba-laba dan berdebu. Bahkan sampai kasus di SDN Cikareo Kecamatan Solear yang ditempati monyet liar. Kondisi ini sungguh miris,” katanya.
Bahkan Mad Romli mendukung pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka dibandingkan dengan belajar daring. “Saya mendukung tatap muka, kalau daring itu anak-anak lebih cenderung banyak main gamenya dibandingkan belajar. Bahkan kerap emosi saat bermain game,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, monyet liar berulah hingga membuat resah warga Desa Cikareo, Kecamatan Solear. Warga pun melaporkan keluhan ini lewat saluran pengaduan kedaruratan 112. Kemudian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang bergerak cepat merespon pengaduan itu, terkait monyet liar yang menganggu rumah warga dan SDN 1 Desa Cikareo, Minggu (2/5).
Camat Solear Sony Karsan mengungkapkan, ada beberapa monyet yang memasuki kawasan pemukiman warga di Desa Cikareo. Kata dia, hewan tersebut merupakan satwa yang ada di kawasan Taman Wisata Religi Solear. Lanjutnya, monyet itu keluar dari area taman, karena tidak adanya pengunjung saat pandemi Covid-19.
“Terkait monyet yang masuk ke permukiman, sudah saya infokan ke kepala desa untuk mencari solusi dalam rangka pemberian pakan binatang tersebut,” ujarnya, Minggu (2/5). (aditya/gatot)
Diskusi tentang ini post