SATELITNEWS.ID, TANGERANG–Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Ciangir akan dijadikan lapas pemasok bahan-bahan pangan dan sayur mayur untuk Lapas yang ada di Tangerang. Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Ciangir, Sugeng Indrawan menyampaikan rencana tersebut dalam acara media gathering, Kamis (27/2).
Sugeng Indrawan menjelaskan, Lapas Ciangir lebih mirip balai latihan kerja (BLK) dibandingkan penjara. Pasalnya, mereka para napi dilatih berbagai kegiatan, diantaranya bercocok tanam, beternak, dan kegiatan positif lainnya.
Menurut Sugeng, Lapas Ciangir akan dijadikan sebagai lapas yang produktif. Hasil tani dan ternak yang diurus oleh para napi akan dipasok ke seluruh lapas yang ada di Tangerang Raya.
“Mereka semua belajar secara otodidak, yang tadinya tidak ada bakat tani, diajari bertani, lalu mengurus ternak. Jadi kami melatih mereka supaya memiliki keahlian, sehingga ketika bebas, bisa dengan mudah diterima ditengah-tengah masyarakat. Lapas dis ini juga sangat terbuka, ” katanya.
Lanjut Sugeng, saat ini ada 22 napi pilihan yang berada di Ciangir. Mereka semua napi yang telah diseleksi di seluruh lapas yang ada di Provinsi Banten. Kata Sugeng, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan pihak Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tangerang. Dia berharap kegiatan ini bisa menjadi awal komunikasi dan kolaborasi antara Jajaran Pemasyarakatan yang ada Ciangir dengan awak media dalam mendukung pencapaian Resolusi Pemasyarakatan tahun 2020.
“Semua napi diseleksi terlebih dahulu, jadi mereka hanya napi terbaik dilapasnya. Semoga ini bisa menjadi awal komunikasi dan kolaborasi dalam mendukung resolusi 2020 yang dicanangkan Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami,” harapnya.
Di tempat lain, Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang menggelar teleconference nasional untuk mendengarkan pidato Dirjen Pemasyarakatan Sri Puguh Utami secara langsung, Kamis (27/2). Teleconference dalam rangka kolaborasi mendukung program resolusi pemasyarakatan tahun 2020 yang dihadiri sejumlah pejabat utama UPT Pemasyarakatan se-Tangerang Raya ini digelar di aula Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang.
Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Supriyanto mengatakan pihaknya mendukung resolusi pemasyarakatan tahun 2020 tersebut. Namun, kata dia, penerapan resolusi ini perlu bekerja sama dengan para stakeholder.
“Kami jelas sangat mendukung,” ujarnya selepas media gathering.
Ia menuturkan pemberian Iayanan makanan siap saji di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang akan diterapkan. Menurutnya, pihaknya juga akan berupaya meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
“Sehingga kami di 2020, semua tidak ada pungli. Jadi, biaya-biaya akan dicover negara semua yang penting berkelakuan baik,” katanya.
Ia menyebut para warga binaan di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang juga akan terus didorong mengikuti pelatihan kemandirian. Adapun pelatihan yang akan diterapkan, yakni pertanian dan tata boga.
Kata dia, hasil pertanian dan tata boga itu akan didorong untuk bernilai ekonomis. Sehingga selain memberdayakan, warga binaan dan negara juga sejahtera.
“Jadi, dari hasil pelatihan kemandirian diharapkan bisa menghasilkan mereka dapat remisi dan setor kas negara,” pungkasnya.
Adapun deklarasi resolusi pemasyarakatan tahun 2020 tersebut berisi 15 poin, di antaranya, berkomitmen mendorong 681 Satker Pemasyarakatan mendapatkan predikat WBK/WBBM, pemberian Hak Remisi kepada 288.530 narapidana, pemberian program integrasi berupa Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), Cuti Bersyarat (CB) kepada 69.358 narapidana, pemberian program rehabilitasi medis dan sosial kepada 21.540 narapidana pengguna narkotika.
Lalu, pemberian Iayanan makanan siap saji pada UPT pemasyarakatan Tangerang dan Nusakambangan, pencegahan dan pengendalian penyakit menular di seluruh Lapas/ Rutan, peningkatan kualitas warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjadi SDM unggul melalui pelatihan keterampilan bersertifikat kepada 35.860 narapidana, mewujudkan ketahanan pangan melalui penanaman tanaman pangan seluas 100 hektar.
Kemudian, mewujudkan zero overcrowding, mewujudkan penyelesaian overcrowding, meningkatkan PNBP sebesar 7 miliar rupiah, pembentukan kelompok masyarakat peduli pemasyarakatan pada tiap wilayah, menyelenggarakan sekolah mandiri bagi anak merdeka belajar pada 19 LPKA, mewujudkan revitalisasi pengelolaan basan dan baran pada 64 Rupbasan, dan terakhir menghantarkan 48 narapidana teroris berikrar kesetiaan kepada NKRI. (irfan/alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post