SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Meledaknya kasus Covid-19 di RW 03 Kampung Rancawana Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung dan RT 3 RW 11 Kelurahan Gerendeng Kecamatan Karawaci Kota Tangerang menyisakan permasalahan sosial. Yakni, terkait pasokan makanan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri. Apalagi, Pemerintah Kota Tangerang menerapkan PPKM mikro di dua perkampungan tersebut sehingga akses warga semakin terbatas.
Untuk menangani persoalan tersebut, Polri, warga dan Pemkot Tangerang turun tangan bersama-sama. Di Kelurahan Gandasari misalnya. Polsek Jatiuwung membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga.
“Kita sudah buat dapur umum, koordinasi dengan BPBD, Dinsos dan Polsek Jatiuwung. Ini akan berlangsung selama 3 hari,” ujar Plt Camat Jatiuwung Edih kepada Satelit News, Selasa, (8/6).
Kapolsek Jatiuwung Kompol Dimas Aditya menjelaskan dalam sehari pihaknya akan mendistribusikan sebanyak 600 makanan siap saji. Dengan pendistribusian pagi 200 bungkus, siang 200 bungkus dan 200 nasi bungkus pada malam hari.
“Karena jika dihitung dari jumlah 70 kepala keluarga (KK) kami kalikan 3 berarti ada sebanyak 200 jiwa,” jelasnya.
Pada mikro lockdown skala RT itu, kata Dimas, warga tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa untuk mencegah penyebaran virus lebih luas lagi. Dan Polda Metro Jaya telah memberikan sejumlah bantuan untuk dapur umum ini.
“Untuk bahan baku dapur umum ini kami dapat bantuan dari bapak Kapolda Metro Jaya sebanyak 1 ton beras dan 500 bingkisan sembako ditambah bantuan dari Polres dan Polsek,” tutur Dimas.
Tak seperti di Kelurahan Gandasari yang mendirikan dapur umum. Di Kelurahan Gerendeng hanya ada distribusi sembako bagi warga positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.
“Kita distribusikan sembako yang berasal dari Dinsos. Rencananya akan kita lakukan secara berkala. Sembako masyakat dari masyarakat ada yang swadaya distribusikan langsung,” kata Lurah Gerendeng, Nasron A Mufti.
Nasron mengatakan pihaknya belum berencana mendirikan dapur umum karena sejauh ini keadaan di lokasi itu sudah aman. Justru Nasron khawatir bila mendirikan dapur umum malah menimbulkan klaster Covid-19.
“Sementara tidak diperlukan (dapur umum) karena sudah banyak yang dirawat khawatir kita buat dapur umum muncul yang lain,” jelasnya. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post