SATELITNEWS.ID,SERANG–Komunitas Masyarakat Bantaran Sungai (KOMBAT’s), kembali mendesak Pemkab Serang untuk menghentikan pembangunan sodetan di Sungai Ciujung lama. Kali ini, mereka menggelar audiensi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, Kamis (24/6).
Koordinator KOMBAT’s, Anton Susilo mengatakan, pihaknya masih konsisten menolak aktifitas pembangunan intake (sodetan). Karena menurutnya, secara tidak sadar ini adalah pembagian air limbah dari Sungai Ciujung baru ke Ciujung lama, yang akan merusak ekosistem.
“DLH-pun mengakui, Sungai Ciujung baru kena limbah berat. Makanya kami, terus menggaungkan dan diskusikan untuk tetap menolak proyek pembangunan sodetan itu, kami harap ada keputusan secepatnya,” kata Anton.
Namun kata Anton, saat pihaknya menggelar audiensi, DLH tidak dapat memutuskan apa yang menjadi keinginannya. Dari DLH, tambahnya, hanya menyampaikan bahwa semua keputusannya ada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Titik kesepakatan itu, sebenarnya ada di Bupati. Jadi saya ingin, Bupati ayo kita duduk bersama mencari solusi. Bupati, DLH, BBWS, PDAM dan kita (KOMBAT’s,red) duduk bersama,” tambahnya.
Saat ini ujarnya, proyek pembangunam sodetan masih terus berjalan. Diperkirakan, minggu depan air dari Ciujung baru sudah bisa masuk ke Ciujung lama. “Kami ingin secepatnya dihentikan. Jangan sampai, terkesan Kabupaten Serang berbagi limbah,” ujarnya lagi.
Sementara, Kepala DLH Kabupaten Serang, Sri Budi Prihasto mengatakan, yang diadukan oleh KOMBAT’s adalah masalah sodetan. Hanya saja, secara teknis yang mengetahui dan memahami kegiatan itu adalah BBWS. Sehingga perlu ada komunikasi bersama, antara Pemda, BBWS dan teman-teman aktivis lingkungan tersebut.
“Mereka menolak proyek sodetan, dan memasukan air Sungai Ciujung baru ke Sungai Ciujung lama. Karena dianggap, Sungai Ciujung baru tercemar, walaupun analisis kami itu kategori tercemar ringan pada saat normal. Kecuali pada saat kemarau, tercemar berat,” ungkap Budi.
Namun ia mengaku, akan melakukan pertemuan kembali dengan mereka (KOMBAT’s) dan BBWS. Sehingga bisa mendengar aspirasi, atau pernyataan dari kedua belah pihak sama-sama. “Mungkin dua minggu kedepan,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post