SATELITNEWS.ID, LEBAK—Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat dari 1.175 warga yang melakukan pengobatan di rumah sakit akibat mengidap Tuberculosis alias TBC di tahun 2021 ini, delapan orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan, jumlah angka kematian akibat TBC tahun 2021 hingga Agustus ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
“Di 2019 jumlah warga Lebak yang meninggal dunia karena TBC itu mencapai 48 orang, tahun 2020 sebanyak 31 orang dan ditahun 2021 ini delapan orang. Dari tahun ke tahun mengalami penunuran,” kata Firman, Selasa (21/09/2021).
Dinkes sendiri menargetkan angka pengobatan pasien TBC itu pada angka 2.785. Namun, hingga saat ini jumlahnya hanya mencapai 1.175 orang. “Tahun ini yang terdata berobat atau dalam pengobatan di wilayah Lebak yang berasal baik dari Lebak maupun luar Lebak sebanyak 1175 orang. Untuk targetnya sendiri sebanyal 2.785 orang di tahun ini,” ujar Firman.
“Untuk jumlah targetnya sendiri didapatkan berdasarkan kalkulasi sekitar 0,9 persen dari total jumlah penduduk Kabupaten Lebak. Dan itu adalah target standar yang ditetapkan oleh nasional atau kita istilahkan target SPM standar pelayanan minimal,”timpalnya.
Ia mengakui pihaknya belum dapat memenuhi target itu. Karena, pihaknya mengalami kendala di tingkat kejujuran pasien TBC. “Misalkan kita periksa satu orang yang mengalami TBC, namun saat ditanyai kadang dia menyembunyikan keluarga atau orang dekat dirinya yang juga mengalami TBC,” katanya.
Namun, ia mengimbau kepada warga Lebak untuk selalu waspada dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan juga mengkonsumsi makanan bergizi guna menjaga imun tubuh. Karena, menurutnya penularan TBC ini hampir sama dengan Covid-19 yang ditentukan oleh sistem kekebalan tubuh. “Tetap jaga prokes karena virus ini juga menular melalui droplet seperti Covid-19. Dan untuk penularanya itu tidak dapat dipastikan, tergantung imun tubuh masing-masing,” tandasnya.(mulyana)