SATELITNEWS.ID, NEGLASARI—Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak khususnya pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Umumnya disebabkan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Hal itu terungkap saat rapat persiapan kegiatan intervensi Cegah Stunting, yang digelar oleh mitra Komisi V DPRD Provinsi Banten, yaitu Dinas Kesehatan, Selasa (10/03) di Aula Kecamatan Neglasari.
Hadir dalam acara tersebut anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten, Ahmad Fuady, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang diwakili oleh Kabid Kesehatan, Ahmad Drajat, perwakilan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Yuni, Camat Neglasari, Ubaidillah, tokoh masyarakat, tokoh agama, TP PKK kecamatan dan kelurahan, serta kader posyandu.
Camat Neglasari Ubaidillah dalam sambutannya menyampaikan bahwa di Kecamatan Neglasari ada tujuh kelurahan terdiri dari 50 RW dan 250 RT. Selanjutnya ada dua puskesmas, yaitu Puskesmas Neglasari dan Puskemas Kedaung Wetan. Iapun berharap dengan adanya sosialisasi stunting ini apa yang dapat disentuh dan bermanfaat bagi masyarakat Neglasari.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten Ahmad Fuady yang akrab dipanggil Didi, dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang hadir yang telah memilihnya. Sebab Kecamatan Neglasari adalah salah wilayah dapilnya saat Pemilu Legislatif 2019 yang lalu, hingga ia terpilih menjadi wakil rakyat di DPRD Provinsi Banten.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan ibu yang telah memilih dan mempercayakan saya, hingga saya menjadi wakil bapak/ibu di DPRD Provinsj Banten,” ucapnya. Kemudian, Didi menyampaikan bahwa Komisi V yang bermitra dengan Dinas Kesehatan. Berkewajiban mempromosikan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang apa itu Stunting.
Menurutnya bahwa stunting menyebabkan pertumbuhan tubuh lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. “Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan baik otak maupun tubuh, hingga anak menjadi bogel (kerdil-red),” ucapnya.
Selanjutnya, katanya bahwa yang dihadapi sekarang adalah ada sekitar 37 persen anak-anak Indonesia menjadi stunting atau ada sembilan juta anak yang menderita penyakit tersebut. Ini angka yang cukup besar karena berada pada nomor lima di dunia. Padahal target tahun 2045 Indonesian menjadi negara yang maju, kokoh, kuat, makmur dan dihormati oleh negara lain. Dalam artian maju disini adalah makmur dan sejahtera.
Untuk itu, makanya sebelum lahir anak disiapkan, agar anak cucu sebagai generasi penerus kita terbebas dari stunting yaitu lahir dalam keadaan normal, tinggi fisiknya, tinggi pula intelegensinya, bukan lahir dalam keadaan kerdil/bogel. Narasumber dari mitra Komisi V, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ahmad Drajat memaparkan apa itu stunting, faktor penyebabnya, gejalanya dan bagaimana cara mencegahnya. (made)
Diskusi tentang ini post