satelitnews.com, PANDEGLANG–Ulama kharismatik Banten, Abuya Muhtadi Dimyati Cidahu mengingatkan kepada seluruh masyarakat Banten, khususnya Kabupaten Pandeglang, agar tidak berlebihan dalam menyambut perayaan tahun baru masehi.
Ia juga meminta, agar umat Islam khususnya para generasi muda, jangan sampai mengangungkan dan merayakan malam pergantian tahun masehi (2020), dengan hura – hura atau hal – hal yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
“Karena hal itu (sesuatu yang berlebihan,red), bertentangan dengan syariat Islam,” tegas Abuya KH. Muhtadi, Rabu (25/12).
Para orang tua juga diimbau, untuk menasehati dan mengawasi putera – puterinya, supaya tidak terjerumus ke dalam prilaku maksiat di malam pergantian tahun nanti. “Seluruh orang tua kaum muslimin dan muslimat, harus menjaga dan mengawasi putera – puterinya, agar tidak bergaul dengan bukan muhrimnya. Hal itu ditujukan, supaya tidak terjerumus ke jurang kemaksiatan,” tambahnya.
Abuya juga berharap, peran Pemerintah dan aparatur terkait untuk turut melakukan pengawasan terhadap para generasi muda. Sebab Abuya menilai, peran mereka sangat penting dalam mencegah kemaksiatan.
“Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, harus ikut serta melakukan pengawasan, khususnya kepada para generasi muda dan umumnya kaum muslimin dan muslimat, agar tidak melakukan kemaksiatan,” tandasnya.
Bahkan Abuya meminta, aparatur Pemerintah bersikap tegas kepada para pelaku kemaksiatan. “Jika ditemukan kemaksiatan selama perayaan tahun baru 2020 nanti, saya minta di sanksi tegas,” harapnya.
Ditambahkannya, Pemda Pandeglang agar segera membuat Peraturan Daerah (Perda) anti kemaksiatan. “Saya meminta dengan sangat kepada Pemda Pandeglang, agar segera menerbitkan Perda anti kemaksiatan, agar pelakunya mendapat sanksi tegas sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku,” pungkasnya.
Demi terciptanya Ukhuwah Islamiyyah tegasnya lagi, semua pihak agar bersama – sama membina para generasi muda. “Mari kita jaga dan bina bersama generasi muda, agar tidak terjerumus ke jalan yang tidak di ridhoi Allah SWT,” katanya lagi.
Senada, tokoh agama (Ustadz) Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Ustadz Dowi mengatakan, sebaiknya pergantian tahun masehi itu diisi oleh kegiatan agama, seperti berdzikir dan istigosah bersama disetiap Kampung/Desa/Kecamatan.
“Untuk mencegah prilaku hura – hura dan kegiatan yang mengarah kepada kemaksiatan. Sebaiknya kita bersama – sama, melakukan doa bersama atau istigosah disetiap Kampung, atau Desa dan Kecamatan. Insya Allah, kami juga bakal melakukan itu,” ungkap Ustadz Dowi.
Ia berharap, Pemerintah Daerah juga berperan untuk mengarahkan agar semua pihak melakukan doa bersama tersebut. Karena menurutnya, Pemerintah punya tanggungjawab yang besar dalam membina umat.
“Sarana Pemerintah lebih mumpuni. Makanya, diharapkan Pemerintah membuat himbauan yang disebar ke seluruh Kecamatan sampai ke tingkat Kampung,” imbuhnya. (nipal/mardiana)
Diskusi tentang ini post