SATELITNEWS.ID, LEBAK—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak menyebut tidak sedikit orangtua tidak memberikan mengizinkan anaknya untuk divaksinasi. Hal itu, diduga akibat termakan hoaks manfaat dari cairan yang dapat meningkatkan tubuh manusia sebagai upaya langkah mencegah penyebaran Covid-19. Kendati demikian, sosialisasi terus digencarkan kepada masyarakat.
Kepala Seksi Imunisasi, Surveilans dan Krisis Dinkes Lebak, Tb Mulyawan mengatakan, sebanyak 148.884 anak akan menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Lebak. Di beberapa sekolah, pemberian vaksin Covid-19 sudah dilakukan. Sementara di sekolah lainnya masih dilakukan sosialisasi kepada orangtua maupun wali murid.
“Sampai hari ini sebanyak 20.265 anak atau 13,51 persen dari jumlah sasaran sudah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 154 dosis kedua,” kata TB Mulyawan, Jumat (04/02/2022). Pada teknisnya, Mulyawan menyebut masih banyak orangtua yang tidak memberikan izin agar anaknya mendapat suntikan vaksin. Kemungkinan menurut Mulyawan, hal itu disebabkan masyarakat yang sudah termakan hoaks alias informasi bohong mengenai efek vaksin.
“Belum semua (sekolah) melaksanakan vaksin, bulan kemarin kami masih fokus sosialisasi sampai saat ini juga masih disosialisasikan. Dalam satu wilayah kerja puskesmas baru beberapa sekolah, tapi kalau hitung kecamatan sepertinya sudah semua,” beber Mulyawan.
Sejauh ini Dinkes Lebak belum banyak mendapat laporan mengenai anak yang gagal mendapat vaksin karena memiliki penyakit penyerta. “Harapan kami sih semoga tidak banyak ya, dan semoga mereka sehat semua dan siap untuk divaksin,” katanya.
Menanggapi hal itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Acep Dimyati meminta pihak pemerintah daerah untuk terus melakukan sosialisasi terkait manfaat vaksin. Sebab, menurut Acep, tak di pungkiri masyarakat banyak termakan informasi hoaks tidak terlepas kurangnya sosialisasi.
“Saya harapkan pemerintah di tingkat Kabupaten hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) untuk bisa ke sosialisasikan kepada masyarakat apa itu vaksin dan mafaatnya,” ujarnya. “Virus Corona yang kini mulai kembali meningkat diharapkan bisa menjadi tolak ukur untuk terus meningkatkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebarannya,” timpalnya.(mulyana)