SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Belum berakhirnya pandemi Covid-19 membuat “galau” para petani sayur di wilayah Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, petani kebigungan tak bisa menjual hasil panennya ke wilayah Jakarta.
Salah seorang petani, Ade Rudiyanto mengatakan, ia bersama petani sayur lainnya pada “galau”, karena pasar yang biasanya menampung hasil panen para petani tutup sementara waktu untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Saya biasanya mengirimkan hasil panen ke Jakarta itu, tiga kali dalam satu Minggu. Saat ini saya dan petani lainnya galau, karena sudah enggak ngirim-ngirim. Itu tadi ada penutupan pasar besarnya,” keluh Ade, Minggu (5/4).
Ade mengaku belum mengetahui kapan pasar seperti di wilayah Jakarta yang biasa dia kirimi sayur buka kembali. Akibat hasil panen tidak ada yang menampung, dia terpaksa membagikan hasil panennya secara gratis kepada warga.
“Terpaksa saya bagikan, karena hasil panen sulit dijual. Di setiap perbatasan diperiksa. Meskipun dipaksakan mengirim disananya juga jarang ada yang menampung,” jelasnya.
Ade berharap pemerintah dapat memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi para petani, supaya para petani tidak mengalami kerugian. “Mudah-mudahan pemerintah memberikan solusi yang saya rasakan. Kalau gini terus bisa-bisa rugi besar saya,” tandasnya.
Terpisah, Sekertaris Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pandeglang, Nasir M Daud membenarkan, para petani sayur mengalami kesulitan menjual hasil panennya. Bahkan, sayuran dari hasil panen pun terpaksa dibagikan, karena tidak ada yang menampung.
Namun menurut Nasir, pasar yang ada di Jakarta seperti Tanah Abang akan buka kembali. “Nah ini memang kami juga mewanti-wanti, agar pemerintah melihat kondisi, jangan membuat rugi para petani. Ini kan urusan perut. Jadi tolonglah enggak boleh ditutup, karena warga Jakarta juga butuh asupan gizi sayuran. Tapi sekarang sudah buka lagi,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post