SATELITNEWS.ID,TANGSEL—Hujan deras disertai angin kencang kembali melanda Tangerang Selatan kemarin. Imbasnya pun beraneka ragam.
Rumah warga di Perumahan Pondok Pakulonan RW 12, Pakualam, Kecamatan Serpong Utara terendam banjir akibat peristiwa itu. Sedangkan di Ciputat, satu billboard ambruk diterjang angin. Tak hanya itu, di wilayah Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur, warga mendapati butiran air hujan yang mengeras seperti es berserakan di depan rumahnya.
Salah seorang warga Cirendeu, Fahrurrozi (29) mengatakan, awalnya ia mendengar hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat hujan, dia sedang berada di kamarnya karena sedang bekerja dari rumah.
Saking derasnya, hujan mengakibatkan atap kamar dan dapur rumahnya bocor. Dia juga mendengar suara air hujan cukup keras seperti batu kerikil menimpa genting rumahnya.
“Saat diperiksa keluar rumah, saya kaget melihat banyak batu es di depan rumah,” ujarnya.
Ketua RT 005 RW 004 Cirendeu Indah II, Leman, menyebutkan hal yang sama. Menurutnya, batu es yang ia temukan di bak mobilnya saat hujan berukuran kecil-kecil. Ketika hujan disertai angin kencang itu terjadi, dia sedang memeriksa dapur di belakang rumahnya yang bocor.
“Karena mendengar bunyi keras di atap rumah, saya bergegas ke depan rumah untuk mengecek apakah terjadi hujan es. Setelah diperiksa ternyat benar hujan es,” kata Leman.
Sementara itu hujan lebat selama hampir satu jam mengakibatkan sejumlah rumah warga Perumahan Pondok Pakulonan RW 12, Pakualam, Kecamatan Serpong Utara, tergenang air setinggi betis orang dewasa, Senin (13/6).
Warga setempat mengaku bingung dengan banjir yang selalu menghampiri saat hujan deras tiba. Padahal drainase baru saja diperbaiki.
Salah seorang warga, Gojin mengatakan, genangan air setinggi betis ini adalah pertama kalinya. Padahal drainase sudah diperbaiki sekitar seminggu yang lalu.
“Padahal drainase baru diperbaiki seminggu lalu, ini hujan gede sejam udah banjir lagi sebetis,” ujarnya di lokasi.
Banjir ini adalah akibat dari kali yang mengaliri wilayahnya meluap, sehingga drainase berbalik kerumah warga. “Ini percuma diperbaiki, soalnya kalau hujan gede air kali berbalik ke rumah warga,” terangnya.
Warga lainnya, Rizki berharap Pemkot Tangsel melakukan normalisasi kali, sehingga air tidak berbalik ke rumah warga. “Drainase sudah diperbaiki, harapannya ini perlu ada normalisasi kali, biar air tidak berbalik,” tutupnya.
Sedangkan angin kencang juga merobohkan billboard berukuran besar di pinggir Jalan RE Martadinata, Cipayung, Ciputat. Tak hanya billboard, sejumlah pohon juga tumbang diterjang hujan dan angin. Meski tidak ada korban jiwa, namun ada rumah warga yang rusak akibat tertimpa pohon.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangsel, Uci Sanusi membenarkan adanya billboard dan pohon tumbang di wilayah tugasnya.
“Betul ada reklame roboh,” katanya.
Titik lokasi reklame roboh di dekat pintu tol Pamulang, Jalan Raya RE Martadinata. Media komunikasi luar ruang yang terbuat dari baja itu roboh melintang ke jalan.
Uci pastikan tidak ada korban luka ataupun korban jiwa akibat robohnya reklame. “Lagi koordinasi damkar karena yang punya alat potongnya,” jelasnya.
Pada lokasi lainnya juga terjadi pohon tumbang tepatnya di Jalan Kemiri 4, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang. Kemudian pohon tumbang juga terjadi dekat kantor Kelurahan Jombang Kecamatan Ciputat. “Ada rumah warga yang ketiban pohon tumbang,” terangnya.
Selain berkoordinasi dengan dinas terkait pihaknya juga tengah berkomunikasi dengan pemilik billboard guna proses evakuasi. “Tetap kita harus komunikasi juga dengan pemilik untuk evakuasinya,” kata Uci. (jarkasih)