SATELITNEWS.ID, TANGSEL—Dalam rangka pelantikan pengurus Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI) Provinsi Banten Masa Bakti 2022-2027 menggelar Seminar dan Webinar dengan mengusung tema “Perawat Berdaya di Kancah Dunia”. Acara digelar di RS EMC Alam Sutera Serpong Utara Kota Tangerang Selatan, Sabtu (18/6/2022).
Ketua DPP Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI) Prayetni, mengatakan, bukti konkrit secara nasional testimoninya adalah kesuskesan peran perawat manajer di masa pandemi yang mampu mengelola Unit Totality Turbulence dalam mengelola dan menangani pasien Covid-19 dengan baik. Ikatan atau himpunan perawat manajer beranggotakan perawat-perawat yang mendapat tugas mengelola pelayanan, sebagai penentu keberhasilan pelayanan.
“Di pundak merekalah sebenarnya pelayanan keperawatan di Fasyankes. Saya berharap HPMI Provinsi Banten bisa memimpin dan membuat program kerja sesuai kebutuhan pelayanan, kebijakan wilayah dan menunjukkan bahwa perawat manajer adalah pemimpin yang mampu menggerakan pelayanan sehingga kontribusinya terarah,” jelas Prayetni, saat konferensi pers di RS EMC Alam Sutera.
Ia menuturkan, HPMI menjadi badan kelengkapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang bisa mengawal konten manajemen pelayanan perawatan kesehatan.
“Kami sedang mengawal terbitnya keputusan Kemnkes RI tentang pelayanan keperawatan dan manajemen. Nah, kalau itu mampu dikawal oleh HPMI maka di rumah sakit perawat manajer memiliki arah dan regulasi dalam melaksanakan perannya di rumah sakit dan Puskesmas”, tuturnya.
Selama ini di pertemuan tingkat global G20 yang mengemuka sangat jarang membahas isu kesehatan. Tapi, karena masa pandemi sebagai peluang bagi tenaga kesehatan, maka isu kesehatan diangkat dipertemuan G20 yakni One Health adalah suatu wilayah sehat jika masalah kesehatan bukan hanya pada manusia tetapi kesehatan binatang, tumbuh-tumbuhan yang dikelola terintegrasi menjadi satu model misalkan dengan mewabahnya penyakit mulut dan kuku pada hewan. Itu artinya, ada hubungannya dengan manusia dan lingkungan.
Jadi, tidak bisa kesehatan manusia sendiri. Pasalnya menjadi satu kesatuan yang disebut One Health yang harus diimplementasikan di tingkat daerah. Terbukti bahwa masalah kesehatan berdampak di semua aspek seperti aspek ekonomi, kehidupan, transportasi dan sebagainya.
“Saya berharap HPMI di seluruh Indonesia menyadari dengan tujuan NKRI sehingga dapat berkontribusi di pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Ketua HPMI Provinsi Banten Periode 2022-2027, Ns Siti Komariah, mengutarakan tekadnya menjadikan HPMI sebagai organisasi yang mendapat pengakuan dari pemerintah daerah dan masyarakat. Pada dasarnya organisasi profesi manajer kesehatan untuk berkontribusi dalam mensukseskan program pemerintah daerah dibidang kesehatan.
“Kami menginginkan HPMI Provinsi Banten bisa bersinergi dengan pemerintah daerah terkait program kesehatan baik di pelayanan primer maupun rujukan,” imbuhnya.
Dengan kepengurusan yang baru ini, langkah awal adalah menyusun program kerja dan bisa bersinergi dengan program yang ada di pelayanan primer dan rujukan. Selain itu, kegiatan yang paling aktif dan produktif yakni pembinaan dan pelatihan peningkatan kompetensi perawat manajer dan pendidikan keprofesian berkelanjutan.
“HPMI Provinsi Banten akan mengikut sertakan dalam pelatihan dibidang keorganisasian atau keilmuan sebagai perawat manajer baik tingkat daerah maupun nasional,” pungkasnya. (aditya/jarkasih)