SATELITNEWS.ID—Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten memutuskan untuk membatalkan perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Banten tahun 2020. Anggaran untuk kompetisi multi event khusus pelajar yang rencananya dilaksanakan di Kota Serang, pada bulan Juni mendatang itu dialihkan untuk penanganan wabah virus corona atau Covid-19.
Keputusan Dispora Banten itu disampaikan melalui surat pembatalan kegiatan tahun 2020 yang dikeluarkan Selasa (7/4). Dalam surat tersebut, disebutkan 7 kegiatan olahraga yang dibatalkan. Yang pertama adalah Popda X Banten tahun 2020 di Kota Serang. Kemudian, kejuaraan hand ball dan e sport antar pelajar tingkat SMA/SMK se-provinsi Banten. Kemudian fasilitasi kegiatan tingkat nasional yang meliputi, kejuaraan Liga 3 zona Banten, kejuaraan Piala Soeratin tahun 2020 dan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah III tahun 2020.
“Kegiatan dimaksud ditiadakan dan dialihkan anggarannya untuk kebutuhan penanggulangan Covid-19,”ungkap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provini Banten dalam suratnya, kemarin.
Dispora Banten menyatakan keputusan meniadakan Popda dan kegiatan olahraga lainnya dilakukan dengan menimbang surat edaran Gubernur Banten tertanggal 3 April 2020. Surat edaran tersebut membahas perubahan rencana kerja dan anggaran organisasi perangkat daerah dan satuan kerja perangkat daerah terkait penanganan corona disease.
Kadispora Banten Deden Apriandhi membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, keputusan tersebut diambil atas perintah dari Gubernur Banten.
“Kami hanya menindaklanjuti surat edaran dari Gubernur Banten nomor 050/820-Bapp/2020 pada 3 April kemarin, dan anggaran tersebut langsung kami berikan kepada BPKD. Bukan oleh kami,” ucapnya.
Deden mengaku, pembatalan tersebut bukan tanpa pertimbangan. Tapi melihat berdasarkan kebutuhan Pemerintah Daerah dalam penanganan virus corona.
“Mengingat virus ini belum bisa diprediksi sejauh mana dan sampai kapan, maka kami pertimbangkan untuk dibatalkan, bukan ditunda. Namun bahasanya dialihkan. Karena kalu kami tetap menganggarkan di event tersebut, acaranya tetap tidak bisa dijalankan. Karena peraturan dari Pemerintah Pusat pun melarang segala kegiatan berbentuk massal. Kan olahraga pasti melibatkan banyak orang. Nah, daripada sayang tidak terserap. Kami mengantisipasi untuk mengalihkannya, sehingga lebih bermanfaat,” katanya.
Deden menyampaikan, surat edaran tersebut pun berlaku dan beredar atas sepengetahuan dan perizinan dari Dispora yang berada di kota dan kabupaten Provinsi Banten.
“Tentu tembusannya kepada Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, dan Asda juga Kesra Provinsi Banten. Namun, ini bukan masalah harus sepengetahuan atau izin dari yang di bawah. Ini sudah maklumat untuk kepentingan bersama, mau gak mau harus diterima,” ujarnya.
Deden berharap, keputusan mengalihkan dana anggaran tersebut dapat bermanfaat bagi khalayak masyarakat. “Kami kan bukan hanya berurusan dengan pemuda dan olahraga saja, tetap atas nama masyarakat Banten. Karena saya juga miris melihat melonjaknya pasien corona di Banten yang semakin bertambah. Semoga bisa mengurangi dan teratasi berkat dari keputusan ini,” ucapnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang Engkos Zarkasyi mengungkapkan pada prinsipnya pihaknya siap mengikuti arahan terkait pelaksanaan Popda Banten. Hal itu dilakukan karena Pemkot Tangerang juga sedang fokus di dalam menangani penyebaran virus corona.
“Pada prinsipnya kita ikuti arahan karena sekarang fokus penanganan corona,”ungkap Engkos, Selasa (7/4).
Menurut Engkos, Dispora Kota Tangerang juga berencana mengalihkan anggaran untuk Popda yang dimilikinya untuk penanganan corona. Langkah itu dilakukan mengingat anggaran Popda tidak terpakai. (gto)