CIRUAS,SNID–Intensitas hujan yang tinggi, yang terjadi sejak Sabtu (4/1) hingga Minggu (5/1), mengakibatkan dua rumah warga di Kecamatan Ciruas dan Carenang ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa, dalam peristiwa tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun, rumah yang ambruk tersebut milik, Durrinah (67) warga Kampung Gosara, RT 04 RW 02, Desa Gosara, Kecamatan Ciruas. Rumah tersebut roboh pada Sabtu (4/1). Rumah ambruk lainnya, adalah milik Darisah (74) warga Kampung Pamanuk, RT 009 RW 003, Desa Panenjoan, Kecamatan Carenang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma mengatakan, kejadian rumah ambruk tersebut diakibatkan hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang, seketika rumah itu ambruk.
“Untuk ibu Durrinah, kerugian diperkirakan mencapai Rp 20 juta, rumahnya rusak berat. Korban saat ini masih tinggal di rumahnya,” kata Nana, Minggu (5/1).
Sedangkan rumah milik Darisah tambahnya, belum diketahui nilai kerugiannya. Ia-pun mengaku, terus berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Carenang, terkait kondisi korban. “Rumah semi permanen, rusak ringan. Sumber daya dilokasi Babinsa, Sekdes Panenjoan dan masyarakat setempat,” ujarnya.
Ditambahkannya, saat ini semua korban membutuhkan logistik, tikar, family Kids, alat kebersihan. Personi masih terus siaga untuk menangani peristiwa bencana alam yang belakangan ini terjadi di Kabupaten Serang.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pemanfaatan Air Balai Cidanau Ciujung dan Cidurian Provinsi Banten, Heri Sapari mengatakan, untuk bendungan Pamarayan saat ini kondisinya masih stabil dan normal. Bahkan sejak Sabtu (4/1) lalu, debit airnya terus turun dan ada diangka 62 meter kubik.
“Sudah stabil, tinggal jaga – jaga saja. Kan kalau lebih dari 1.000 meter kubik, baru siap – siap,” ungkap Heri.
Menurutnya, saat ini intensitas hujan masih tinggi. Oleh karena itu, dalam beberapa hari kedepan kondisi Bendungan Pamarayan tetap harus dipantau. “Karena air bukan hanya dari hujan, tapi juga kiriman seperti dari Ciberang juga dari Halimun,” pungkasnya.
Ia mengimbau, ketika intensitas hujan tinggi masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai harus waspada. Sebab selama dua hari kedepan, diprediksi intensitas hujan masih akan terus tinggi.
“Masih panjang, puncaknya (musim hujan) dari rilis BMKG itu minggu kedua atau ketiga Januari. Intinya sih, masyarakat tetap waspada, terutama yang di bantaran sungai,” pesannya.
Selain itu ujarnya lagi, saat ini selalu beredar informasi yang simpang siur melalui media sosial. Jika masyarakat menerima informasi tersebut, jangan langsung disebar namun harus dikonfirmasikan lebih dulu kepada pihak desa atau kecamatan.
“Terutama daerah yang dilalui aliran sungai dan potensi banjir, ditanya jangan sebarin berita hoax khawatir jadi salah. Jadi lebih baik konfirmasi dulu ke desa atau camat informasinya kan disana ada posko juga biasanya,” terangnya.
Sementara itu, anggota Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Serang, Jhony E Wangga mengatakan, berdasarkan pantauan, bendungan Pamarayan saat ini masih normal bahkan terus menurun. Namun demikian, menurutnya, bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Ciujung dan Cidurian statusnya masih siaga.
“Karena mengingat ini awal musim hujan, hasil koordinasi dengan BMKG sampai Maret musim penghujan. Belum lagi kalau misalkan di daerah Bogor, Lebak hujan otomatis. Tapi kalau Ciujung masih aman,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post