SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Pemerintah Kota Tangerang berupaya mempercepat proyek penanganan banjir sehingga dapat rampung sebelum musim hujan tiba akhir tahun ini. Pada tahun ini, Pemkot Tangsel fokus menggarap proyek untuk penanganan banjir di 15 titik.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan saat meninjau langsung kondisi terkini pembangunan turap di kali Puri Bintaro Indah, Ciputat, Selasa (25/10). Peninjauan ini selain bertujuan untuk melihat kondisi pembangunan turap, juga termasuk rangkaian dari upaya percepatan penanganan banjir di Tangerang Selatan. Dimana, termasuk ke dalam 15 titik fokus pembangunan penanganan banjir di tahun 2022.
“Insya Allah bulan November ini pekerjaan akan segera rampung dan pembangunan akan terus berlanjut hingga ke hilir,” kata Pilar.
Pilar menjelaskan kelima belas titik yang akan menjadi fokus pengendalian banjir. Mulai dari pembangunan prasarana kolam retensi dan turap Kampung Bulak, penataan kolam retensi Griya Asri, dilanjutkan pembangunan Tandon Puri Bintaro Hijau 2.
Tak hanya disitu, pembangunan juga menyasar kali Ciater segmen Ciater Hilir, lalu pembangunan prasarana Kali Baru hingga sekunder Parigi. Hingga pembangunan TPT kali Serua segmen Kacang Prima.
Selain itu, Pilar juga menjelaskan pembangunan turap yang dilakukan di Kali Cibenda-Jombang, Kali Ciputat-Ciputat Baru, serta Kali segmen Nerada–Pondok Payung Mas.
“Kami juga mulai pembangunan turap di Kali Serua Hilir, Kali Engram Gintung segmen Griya Mandiri, dan yang saat ini saya tinjau turap di Kali Perumahan Bintaro Indah,” jelas Pilar.
Pilar meyakini dengan pembangunan prasarana pengendalian banjir ini, akan berdampak terhadap pengurangan titik genangan di Tangerang Selatan.
“Tantangan yang dihadapi Tangsel saat ini, perlu dukungan dan doa dari berbagai pihak termasuk dari masyarakat untuk kelancaran pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menginstruksikan pejabat di lingkungan Pemkab Tangerang agar segera menuntaskan penanganan banjir dan kemacetan. Zaki menyatakan sejumlah proyek penanggulangan banjir di Kabupaten Tangerang diproyeksikan rampung pada tahun 2022.
Zaki memberikan arahan teknis agar dinas terkait fokus menyelesaikan berbagai titik kemacetan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Di sisi lain, Bupati Zaki juga menyoroti terjadinya banjir di beberapa titik lokasi di wilayah Kabupaten Tangerang.
“Harus ada pemberitahuan atau pengumuman resmi kepada masyarakat bahwa Pemkab Tangerang serius menangani kemacetan dan banjir di sejumlah kawasan tersebut. Rekayasa lalu lintas akan dilakukan agar aktivitas masyarakat dan pelaku industri tidak terganggu dan tetap berjalan seperti biasa. Saya mohon masyarakat tetap bersabar dan mendukung proses perbaikan ini agar berjalan dengan baik dan tuntas di akhir tahun ini,” ujarnya dalam rapat koordinasi yang dihadiri Sekda Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Iwan Firmansyah, Kepala Dinas Perhubungan Agus Suryana dan Kepala Dinas Kominfo Nono Sudarno.
Sebagaimana diketahui, ada dua kawasan yang menjadi titik kemacetan di wilayah Kabupaten Tangerang, yakni di kawasan Jalan Perancis, Dadap dan kawasan Cisauk. Untuk kawasan di Jalan Perancis ini perbaikan sudah mulai berjalan. Sedangkan di kawasan Cisauk terkait dengan pembangunan fly over dengan tujuan agar kemacetan bisa terurai. Sedangkan kawasan yang terjadi banjir di antaranya daerah Gelam Jaya (Pasar Kemis), Binong, Jayanti (Cikande), dan Tigaraksa.
Pemkab Tangerang sejauh ini sudah melakukan berbagai upaya untuk menuntaskan persoalan tersebut. Banjir misalnya, Pemkab Tangernag telah melakukan normalisasi sungai terutama di Situ Gelam dan membangun sumur-sumur resapan di sejumlah titik rendah yang sering terjadi banjir atau genangan air.
“Untuk penanganan banjir akan tuntas hingga akhir tahun ini,” tandas Bupati Zaki.
Terkait komitmen ini, Sekda Kabupaten Tangerang menegaskan bahwa Pemkab Tangerang telah menyiapkan anggaran untuk menuntaskan perbaikan tersebut. “Anggaran multiyears hingga tahun 2023 sudah kami siapkan. Ini juga untuk mempercepat penanganan berbagai persoalan yang dikeluhkan masyarakat dan pelaku industri di kawasan Kabupaten Tangerang,” ujarnya.
Sekda juga menegaskan bahwa Pemkab Tangerang sejatinya sudah bergerak cepat untuk menuntaskan berbagai persoalan tersebut, meski kewenangan tidak hanya di Pemkab Tangerang. Ada kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sehingga diperlukan koordinasi yang baik agar persoalan tersebut bisa diselesaikan secara cepat dan tepat sasaran.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah komitmen bersama untuk menuntaskan persoalan tersebut. Ini yang kami perlukan,” pungkasnya. (alfian/gatot)