SATELITNEWS.ID, SERANG—Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang menyebut, saluran drainase yang ada di sejumlah pemukiman baru yang dibuat secara formal, saat ini kondisinya masih buruk atau belum berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, setiap musim hujan kerap menimbulkan banjir yang menggenang ke permukiman warga.
Kepala DPUPR Kabupaten Serang, Mohammad Hanafiah mengatakan, terkait dengan sistem penanganan drainase ini memang terdapat masalah yang cukup besar. Umumnya, masalah saluran pembuang yang ada dipemukiman, terutama pemukiman yang baru tidak cukup memadai.
“Banjir memang tidak bisa dielakan. Tapi minimal, begitu sudah selesai banjir cepat kering. Jadi ada tempat untuk pembuangannya, aliran airnya lancar. Karena, jika saluran drainase tersendat maka akan merugikan masyarakat juga,” kata Hanafiah, kemarin.
Ia mengaku, akibat masih buruknya saluran drainase atau saluran pembuangan air ini, pada musim hujan lalu ada sebanyak 9 Kecamatan yang tergenang. Menurutnya, yang menjadi masalah bukan dipemukiman yang sudah ada. Melainkan di pemukiman baru, yang dibuat secara formal.
“Itu biasanya seperti mangkok. Dia sudah rendah, terus tidak ada saluran pembuangan yang memadai. Jadi begitu hujan deras, tergenang. Karena sebelumnya, hanya mengandalkan resapan air saja. Begitu disekitarnya sudah dibangun, enggak ada lagi tempat untuk meresapnya,” tambahnya.
Menurutnya, pihaknya memang sudah memberikan rekomendasi terkait penanggulangan banjir atau ketinggian muka tanah yang aman, dari resiko banjir. Menurutnya pengembang perumahan seharusnya menerapkan, minimal melakukan pengurugan tanah 1,5 meter. Hanya saja mereka biasanya tidak mau melakukan itu.
“Pengembang perumahan suka “nakal”. Cuma urug di setengah meter, satu dua tahun kemudian mungkin tidak masalah. Karena memang masih ada daerah-daerah lain untuk resapan, begitu sudah penuh, itu jadi masalah,” tuturnya.
Namun demikian, untuk mengatasi permasalahan tersebut pihaknya menyarankan pihak pengembang melakukan rekayasa penanganan banjir, dengan membangun saluran pembuangan atau tandon dan rumah pompa.
“Itu hasil analisis kita,” tandasnya.
Seorang warga, Fachry mengaku, sudah beberapa kali memberikan masukan kepada pihak pengembang, agar dibuatkan saluran air atau drainase yang besar, lebar, lancar dan tidak tersendat. Agar perumahan yang ada disekitarnya, tak kena imbas saat turun hujan deras.
“Bahkan, masyarakat siap gotong – royong membersihkan drainase, kalau ada yang mampet, atau terjadi penyempitan, serta pendangkalan,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post