SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang mempunyai satu kelompok wanita tani (KWT) yang dinilai cukup berbeda dari kelompok serupa lainnya. Pasalnya, KWT ini bukan saja menjual hasil pertanian mentah, melainkan produk lanjutan atau olahan dan dijual secara daring di marketplace.
Namanya KWT Mina Tani Lestari beralamat di RW 12, Perumahan Villa Ilhami, Blok Mina, Kelurahan Panunggangan Barat. KWT ini bergandengan dengan Koperasi Insan Mina Mandiri dan Bank Sampah Mina dalam wadah Sentra Ekonomi Kreatif Mina Park 12.
Ketua KWT Mina Tani Lestari, Tina Maretina mengungkapkan, secara umum KWT yang ia pimpin mempunyai dua pokok jenis tanaman yakni tanaman sayur dan obat. Namun dari dua jenis tersebut, ada satu tanaman cukup istimewa yang ditanam yakni Torbangun (Coleous amboinicus lour).
Dikatakan istimewa, selain bisa dikonsumsi layaknya sayuran umumnya, tanaman ini oleh KWT Mina Lestari juga sudah dijual dalam produk olahan berupa teh dan cookies. Baik produk teh dan cookies itu diberi nama Inang. “Inang itu artinya Indonesia menang, juga kalau diterjemahkan bisa berarti ibu. Sebab tanaman Torbangun ini sangat baik untuk ibu yang menyusui bisa memperlancar ASI,” kata Tina. Dia menambahkan, khasiat Torbangun juga sudah diuji oleh guru besar IPB Prof. drh. Muhammad Rizal Maratua Damanik, MRep.Sc.Ph.D. “Jadi memang sudah terbukti secara ilmiah,” katanya.
Ada pun produk Inang Tea buat KWT Mina Tani Lestari, kata Tina melanjutkan, sudah terjual 340 pack hingga Desember ini yang bila dirata-ratakan mencapai 28 pack per bulan. Untuk 1 pack dibanderol dengan harga Rp 60 ribu. Dari laporan keuangan, total pemasukan yang telah didapat mencapai 20.400.000.
Selain dari produk teh, camilan Cookies Torbangun adalah produk KWT yang cukup laku di market place. Sebab hingga kini sudah terjual 421 toples atau jika dirata-rata sebulan laku 35 toples. Untuk 1 toples dijual dengan “banderol” Rp 85 ribu. Dari cookies, KWT Mina mendapat penghasilan Rp 35.785. 000. “Produk ini tambah laku sebagai hampers, apalagi hari besar,” ujarnya. Selain sebagai teh dan cookies, Torbangun tentu saja dijual sebagai sayur fresh dimana sejak dimulainya panen pada Maret lalu sudah menghasilkan 130 Kg sayur dengan pemasukan total 2.950.000.
Tak cuma soal produk yang dihasilkan, untuk mempermudah pengunjung yang ingin mengetahui jenis tanaman di sana, pihak KWT menyedikan barcode yang bisa langsung discan menggunakan ponsel pintar. Pengurus KWT memasang pengumuman tentang tata cara scan barcode tanaman sehingga makin mempermudah mengetahui koleksi tanaman. Begitu discan, maka akan muncul informasi mengenai nama tanaman dan khasiatnya. “Kita juga membuat pupuk dari cangkang telur yang mengandung kalsium, sekaligus penangkal hama dan masih banyak lagi khasiatnya,” pungkasnya.
Inovasi dari KWT Mina Tani Lestari cukup membetot perhatian Camat Cibodas Buceu Gartina. Ia pun mengapresiasi dan menyebut KWT Mina merupakan bentuk kepedulian masyarakat akan lingkungan dari awal yang lingkungan kotor menjadi bermanfaat. “Alhamdullilah sudah ada produk yang mempunyai nilai ekonomis bagi masyarakat,” ujarnya.
Terkait pendampingan dari pihak kecamatan, kata camat sudah dilakukan berkala memfasilitasi berbagai kebutuhan baik secara administrasi penyuluhan dengan OPD dan juga media promosi. “Ke depan, KWT ini akan kita kembangkan lagi dengan taman baca dan bank sampah,” ujarnya. (adv)
Diskusi tentang ini post