SATELITNEWS.COM, LEBAK—Harga Ikan Tenggiri di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, saat ini gembus Rp 150 ribu/Kg. Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 50 ribu dari yang semula hanya Rp100 ribu/Kg. Faktornya, menurut pedagang akibat nelayan yang tidak melaut karena cuaca ekstrem. Cuaca menjadi salah satu faktor naiknya harga Tenggiri.
Ikan yang mengandung protein berkualitas tinggi dan vitamin yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh tersebut menurut sejumlah pedagang ikan basah di Pasar Rangkasbitung lantaran baru beberapa hari pasokannya ada setelah empat bulan menghilang.
“Baru ada lagi, empat bulan menghilang. Sekalinya ada harganya naik. Saya jual semula hanya Rp100 ribu per Kilogram, kini jadi Rp150 ribu, naik Rp 50 ribu,” kata Nisa salah satu pedagang ikan basah di Pasar Rangkasbitung, Jumat (23/12/2022).
Nisa menyebut, Ikan Tengiri yang didapatnya dari distributor itu melupakan hasil tangkapan dari wilayah Pandeglang. Sebab, untuk wilayah Lebak selatan informasinya belum ada pasokan. “Terhitung sulit, karena pasokan minim. Saya mendapatkan ini kata distributor kiriman dari wilayah Pandeglang,” ujarnya.
Menurut Nisa, kenaikan terhadap ikan ini tidak hanya terjadi pada Tenggiri, melainkan harga udang yang mengalami kenaikan Rp30 ribu. Lagi-lagi, kata Nisa itu akibat cuaca ekstrem serta jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Semula saya jual (udang) Rp100 ribu per kilogram, kini di jual Rp130 ribu. Naik Rp30 ribu,” terangnya.
“Kenaikan ini, sangat berdampak pada omzet dan dikeluhkan pembeli. Sebab, mereka harus mengeluarkan uang lebih untuk menutupi salah satu kebutuhan pokoknya,” imbuhnya.
Sementara Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Dedi Setiawan membenarkan saat ini ikan Tenggiri mengalami kenaikan cukup siginifikan. Faktor itu, menurut Dedi akibat cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah yang menyebabkan para nelayan tidak melaut.
“Kenaikannya diangkat Rp50 ribu, sementara udan mengalami kenaiak Rp.30 rebu. Penyebabnya, nelayan tidak melaut akibat cuaca ekstrem, untuk pasokan sendiri lambat,” kata pria yang biasa disapa Ocod. “Dalam waktu dekat kami (Disperindag) akan melakukan sidak ke sejumlah pasar. Hal itu, untuk meminimalisir oknum yang memanfaatkan kondisi naiknya harga ikan yang dikenal dengan sejumlah manfaatnya. Serta kebutuhan lainnya,” imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post