SATELITNEWS.COM, SERANG–Produksi Garam di Kabupaten Serang merosot sampai 30 ton, dari biasanya mencapai 3000 ton. Penyebabnya, karena belakangan ini cuaca buruk.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten, Serang Suhardjo. “Cuaca musim kemarau basah, jadi kita (para petani,red) tidak bisa produksi. Paling kalau-pun produksi, hanya sekitar 30 ton. Tapi kalau cuaca bagus, sampai 30.000 ton,” kata Suhardjo, Senin (26/12/2022).
Kata Suhardjo, kondisi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Serang. Menurutnya hampir semua wilayah di Indonesia, juga produksi garam turun. Akibat minimnya produksi, harga garam di pasaran sekarang ini melambung tinggi.
“Kita belum mengupdate harganya, tapi informasinya harga garam sekarang Rp2000 per kilogram dari biasanya Rp400 per kilogram,” tuturnya.
Suhardjo juga menuturkan, kondisi kemarau basah ini sudah terjadi sejak tiga tahun ke belakang ini. Namun demikian para petani belum ada solusi, untuk menangani permasalahan tersebut.
“Petani mungkin bisa pakai sistem tandon memakai plastik, tapi itu kan chostnya cukup tinggi, kalau harga jual Rp2000 memang ketutup, cuma kita belum mengarah ke sana,” ujarnya.
Suhardjo mengungkapkan, dengan minimnya produksi garam sekarang ini para petani banyak yang beralih profesi. Mereka ada yang berprofesi menjadi pembudidaya ikan.
“Lahannya jadi ditanami ikan, seperti ikan bandeng dan nila, yang penting nggak nganggur. Kalau cuaca bagus, tinggal nanti diperbaiki lagi lahannya,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post