SATELITNEWS.COM LEBAK – Sejumlah nelayan di Desa Cireunde, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, beralih profesi menjadi petani kebun maupun tukang ojek. Bukan tanpa alasan, mereka terpaksa melakukan itu untuk menyambung hidup sehari-hari pasca tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah sekitar beberapa hari terakhir.
Madjasa salah satunya. Dia terpaksa menjadi petani kebun lantaran tak bisa berbuat banyak setelah beberapa hari tak bisa melaut. Cuaca ekstrem, kata Madjasa menjadi salah satu faktor dirinya bersama nelayan lain harus beralih profesi.
“Seminggu sudah saya dan nelayan lainnya tidak melaut, karena cuaca ekstrem. Karena, tidak ada penghasilan lain saya pribadi bertani kebun untuk menyambung hidup anak istri,” kata Madjasa melalui telepon selulernya, Kamis (29/12/2022). Selain bertani, kata Madjasa, nelayan lainnya yang tidak memiliki pekerjaan memilih memperbaiki perahu atau jaring. Hal itu untuk mengisi kekosongan waktu sembari menunggu gelombang kembali normal.
“Seminggu ini gelombang laut kurang lebih mencapai 2 hingga 3 meter bahkan lebih. Dan seminggu itulah perahu nelayan bersandar. Jika memaksa melaut khawatir akan keselamatan jiwa akibat angin kencang dan gelombang tinggi,” ujarnya.
Senada dikatakan nelayan lainnya, Hamdan yang memilih memperbaiki perahu dan jaring karena tidak ada pekerjaan lainnya. Cuaca ekstrem yang terus melanda wilayah Lebak Selatan. Hamdan berharap bisa segera kembali normal agar bisa kembali melaut menangkap ikan. “Harapan saya cuaca kembali normal agar bisa melaut menangkap ikan karena untuk menutupi kebutuhan hidup saya mengandalkan dari tangkapan ikan,” katanya.
Kepala Desa Cireunde, Salman Abdusalam membenarkan bahwa nelayan di wilayahnya sudah seminggu tidak melaut akibat cuaca ekstrem. Gelombang tinggi, memaksa mereka menyandarkan perahunya sebagai langkah mengutamakan keselamatan.
“Di wilayah kita (Desa Cireunde) ada 50 warga yang menjadi nelayan. Karena sudah seminggu tidak melaut, sejumlah nelayan ada yang memilih menjadi petani kebun, sawah, ngojek. Jika tidak ada memiliki pekerjaan sebagian nelayan pilih memperbaiki jaring dan perahu,” imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post