SATELITNEWS.COM, SERANG–Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, melakukan penanaman 150 batang bibit durian jenis Sisepah, di kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu), Kecamatan Curug, Kota Serang, Rabu (1/2/2023).
Varietas Sisepah, merupakan durian lokal unggulan yang sudah menjuarai sampai tingkat nasional. Varietas durian endemi asli Kabupaten Pandeglang, Banten, saat ini kondisinya sudah hampir punah. Oleh karena itu, pemerintah melakukan pengembangan bibitnya, agar tetap terjaga menjadi produk durian lokal yang diunggulkan.
Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, ada dua jenis durian lokal yang diunggulkan. Pertama, durian Sisepah dan kedua Musang king, yang juga sudah dilakukan pengembangan pembibitannya.
“Sitandu ini tempat kita melakukan penelitian, pembibitan, pembenihan, untuk kemudian dikembangkan secara banyak. Dua jenis durian itu, salah satunya yang kita ingin selamatkan,” kata Agus, Rabu (1/2/2023).
Menurut Agus, kedua varian durian itu menjadi unggulan lokal. Karena, rasa dan teksturnya lebih manis dan legit. Ditambah, untuk durian Sisepah itu selain warnanya kuning tembaga, juga bijinya kecil. Sehingga, dagingnya lebih banyak.
“Bentuknya memang tidak terlalu besar, dan sedikit kehijau-hijauan. Tapi kalau masalah rasa dan kualitasnya, paling top pokoknya,” pungkasnya.
Sementara, untuk durian jenis Musang king memang lebih populer di telinga masyarakat, dibandingkan dengan Sisepah. Makanya, banyak orang yang memburu durian jenis ini.
“Rasa dan ukurannya, tidak jauh berbeda,” tandasnya.
Meskipun endemic dari kedua varietas durian ini dari daerah pegunungan, namun pihaknya sedang mencoba melakukan penanaman di daerah dataran rendah.
“Karena hasil penelitian kami juga, dua jenis durian itu bisa ditanam di dataran rendah. Tergantung dari bagaimana perawatannya saja,” ungkapnya.
Diakui Agus, komoditas durian saat ini sudah menjadi sebuah entitas bisnis yang banyak dikembangkan di beberapa daerah, seperti di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, kemudian Kecamatan Curug, Kota Serang. Nilai ekomonis dari pengembangan usaha durian itu, sangat menjanjikan.
“Apalagi di daerah Lebak dan Pandeglang. Dimana, sejak dari leluhur kita, berbagai varian durian itu sudah dikenalkan. Bahkan, sudah menjadi nama ratusan desa dan kampung,” pungkasnya.
Agus melanjutkan, selain melakukan pengembangan bibit durian, pihaknya juga secara rutin melakukan kegiatan festival durian. Kegiatan itu, dalam rangka mengingatkan Kembali kepada masyarakat, bahwasannya kita mempunyai varietas unggulan yang patut dibanggakan.
“Kita hatus bangga, menjadi bagian dari masyarakat Banten yang mempunyai kekayaan alam itu,” tandasnya.
Sementara, Pj Gubernur Banten Al Muktabar menambahkan, penanaman tersebut dilakukan sebagai salah satu agenda dalam rangka mengelola ekosistem yang baik, seperti melakukan penanaman dan merawat tumbuhan. Sehingga, dapat mewujudkan agenda yang ramah lingkungan (go green).
“Karena kita tahu, pohon tidak hanya dimanfaatkan buahnya. Tetapi, juga menghasilkan oksigen yang menjadi bagian kebutuhan hidup kita,” ungkap Al.
Pada kesempatan itu, Al Muktabar juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat memanfatkan lahan-lahan pekarangan rumah, untuk dapat ditanam beberapa jenis tanaman.
“Kita imbau kepada masyarakat, yang memiliki pekarangan minimal dapat ditanam pohon kelor. Satu rumah dua pohon cukup, untuk di konsumsi,” imbuhnya. (mg2)
Diskusi tentang ini post