SATELITNEWS.COM, SERANG–Pemprov Banten mengklaim, saat ini kondisi stok beras masih aman. Bahkan, berdasarkan catatan sampai bulan Maret 2023, kondisinya masih surplus atau lebih dari kebutuhan yang ada.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, produksi beras di Banten dari periode bulan Januari sampai Maret 2023 mencapai 508.530 ton, sedangkan untuk kebutuhan konsumsi penduduk Banten selama periode tersebut sebesar 345.704 ton.
“Sehingga terdapat kelebihan produksi sebesar 161.826 ton selama periode tiga bulan ini da ri luas lahan 27.361 hektar di Kabupaten Serang,” kata Agus, Rabu (8/2/2023).
Dikatakan Agus, saat ini total panen di Provinsi Banten sudah mencapai 65.098 hektar sawah, dimana 12.218 hektarnya disumbang dari wilayah Kabupaten Serang yang menjadi salah satu daerah lumbung padi andalan selain Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjutnya, produksi beras tahun 2022 sebesar 1.01 juta ton. Jumlah itu terjadi kenaikan sebesar 98,85 ribu ton atau 10,83 persen dibandingkan tahun 2021.
“Atas hal itu, Provinsi Banten menduduki peringkat ke-8 sebagai provinsi penghasil beras nasional,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan, harga beras di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, terjadi kenaikan. Untuk harga beras lokal naik dari semula Rp10.000/liter untuk jenis beras biasa, naik menjadi Rp.11.000/liter. Sedangkan untuk harga beras medium naik dari Rp11.000/liter menjadi Rp12.000/liter. Sedangkan harga beras premium naik dari Rp12.000/liter menjadi Rp14.000/liter.
Kenaikan ini, dinilai sangat berdampak pada masyarakat bawah. Karena, kenaikan tak hanya terjadi pada beras melainkan semua kebutuhan pokok ikut naik diantara bawang, cabai, hingga minyak goreng. “Bahkan minyak goreng saat ini lagi sulit didapatkan,” kata Faisal, seorang pedagang bubur yang rutin membeli beras di PIR.
Karena adanya kenaikan itu, Faisal mengaku mengurangi jumlah pembeliannya. Jika biasanya ia membeli sebanyak 3 kg, karena mahal jadi dikurangi menjadi 2 Kg.
“Ini berdampak pada omset penjualannya, bahkan nyaris merugi,” ungkapnya.
Terpisah, Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyadari terjadinya kenaikan harga beras belakangan ini yang terjadi di pasaran. Maka dari itu, pihaknya akan melakukan beberapa Langkah sebagai upaya dari menstabilkan harga-harga itu.
“Kita rencanakan dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar,” katanya. (mg2)
Diskusi tentang ini post