SATELITNEWS.COM, KAB TANGERANG—Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Banten Badan Persaudaraan Antariman (BERANI) resmi dikukuhkan, Minggu (12/03/2023). Pengukuhan itu merupakan yang pertama kalinya di tingkat DPW. Peresmian perdana guna menjembatani komunikasi antar penganut keyakinan di Indonesia. Berani sendiri merupakan sebuah badan otonom baru PKB.
“Untuk bisa menyebar seluruh Indonesia, karena itu akhirnya kita sudah menemukan sosok-sosok penggerak berani ini di bawah dewan pimpinan pusat (DPP) komando Pendeta Lorens,” ujar Hasanuddin Wahid, Sekretaris Jenderal PKB usai hadir dalam pengukuhan BERANI DPW Banten di Yasmin Hotel, Karawaci, Curug, Kabupaten Tangerang.
“Hidup ini harus tolong menolong tanpa membedakan asal usul suku agama. Untuk mewujudkan itu semua PKB menghadirkan berani,” tambahnya. Masih kata Hasanuddin, pemilihan wilayah Banten, berdasarkan pihaknya yang telah melakukan pendampingan dan advokasi kepada masyarakat yang kesulitan mendirikan rumah ibadah di wilayah Cilegon.
“Berani harus ada di seluruh Indonesia dalam waktu cepat, karena kita tidak akan mentolerir munculnya radikalisme sikap sikap intoleran memecah belah atas nama agama. Berani untuk mewujudkan pilar pilar penting bhineka tunggal ika,” jelasnya. “Kita mulai dari Banten, karena Banten kemarin sempat diguncang dengan isu di Cilegon, kita mau buktikan tunjukan bahwa Banten tidak seperti yang disangkakan,” tambahnya.
Lorens Manuputty, Ketua DPP Berani mengungkapkan, dalam periode tahun 2023, secepatnya di 37 provinsi akan dikukuhkan. Nantinya, agar dapat eksis menjadi sebuah organisasi yang menegaskan kebhinnekaan, keragaman, merupakan kekuatan dan kekayaan Indonesia. “Berani sebagai mediator fasilitator, selama inikan sudah banyak pihak pihak yang berupaya. Jadi hanya memang yang kami lihat ini semua upaya yang dilakukan bagus tapi berani lebih menggunakan strategi pendekatan humanis, tidak semua persoalan harus didekatkan dengan persolaan hukum,” paparnya.
“Berani bukan motor dalam pergerakan ini, tetapi berani hanya melanjutkan apa yang sudah dilakukan. DPW nanti 38 provinsi. Ya akan di tahun ini. April itu akan dideklarasi, Bali, Manado, Sumatera Utara,” imbuhnya.
Sementara, Ketua DPW Banten, Hiskia Bangun menuturkan, langkah pertama pihaknya setelah dideklarasikan yakni, mempersatukan antar umat beragama dari 6 agama di Banten. “Dari situ kita akan bergerak untuk coba perlahan mengikis intoleransi yang ada di Banten ini. Dalam arti kita melakukan kegiatan dengan masyarakat langsung melibatkan 6 agama yang ada di Banten,” kata Hiskia.
Hiskia menjelaskan, pihaknya akan terjun langsung ke masyarakat dengan melibatkan 6 tokoh agama, dengan memberikan edukasi untuk mengikis intoleransi tersebut. “Langsung ke akar rumputnya, ada nanti isu-isu soal agama segala macam, kita tinggal berkolaborasi sama 6 tokoh agama ini untuk kembali merajut Kebhinekaan,” katanya.
Menurut Hiskia, hampir semua daerah di Banten rawan terserang isu agama. Namun, lanjutnya, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan permasalahan intoleransi di Cilegon. “Kita bicara daerah rawan sebenarnya hampir semuanya. Kalau kita bicara jujur, Kabupaten Tangerang sendiri pun masih ada juga. Saat ini kita sedang merajut kebhinekaan di Cilegon. Itu yang baru kita lihat, yang baru kita fasilitasi,” pungkasnya. (mg03)
Diskusi tentang ini post