SATELITNEWS.COM, TIGARAKSA – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar membuka acara lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang digelar di GSG Pusat Pemkab Tangerang, Tigaraksa, Senin (20/3/2023). Sebanyak 31 alat TTG dari 19 kecamatan bersaing keunggulan dihadapan dewan juri.
Bupati Zaki mengatakan, pihaknya berharap lomba teknologi tepat guna tingkat Kabupaten Tangerang tersebut, benar-benar memilih dan menghasilkan juara yang memiliki teknologi yang aplikatif, sederhana, serta mudah dioperasikan oleh masyarakat.
“Nantinya teknologi yang juara itu bisa benar-benar direalisasi dan diaplikasikan di tengah masyarakat untuk membantu kehidupan sehari-hari. Itulah baru yang disebut teknologi tepat guna,” ucap bupati.
Bupati menambahkan, bahwa TTG tidak perlu menggunakan teknologi pabrikan yang mahal, eksklusif dan terbatas. Untuk itu, Pemkab Tangerang terus mendorong dan merangsang terciptanya teknologi yang aplikatif, unggul dan terjangkau. Serta mempunyai dampak besar besar bagi terwujudnya masyarakat yang kreatif, produktif dan inovatif.
“Dengan terselenggaranya kegiatan lomba teknologi tepat guna pada hari ini (kemarin, red), mudah-mudahan bisa menjadi kesempatan yang baik bagi kita semua, untuk bisa mempertunjukkan teknologi-teknologi lokal dengan terobosan-terobosan dan inovasi yang unggul,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang, Yayat Rohiman mengatakan, lomba TTG tersebut bertujuan mendorong dan memotivasi masyarakat untuk mengembangkan daya kreativitas dan inovasi teknologi tepat guna, yang dapat dimanfaatkan dan didayagunakan oleh masyarakat atau pelaku industri.
“Untuk tahun 2023, kegiatan ini diikuti oleh 31 peserta dari 19 kecamatan, berasal dari unsur masyarakat umum dan pelajar di wilayah Kabupaten Tangerang. Mudah-mudahan tahun berikutnya seluruh kecamatan bisa ikut berpartisipasi,” harapnya.
Sebelumnya, Camat Kemiri Nurhanudin mengatakan, ada tiga produk inovasi yang ditampilkan oleh Kecamatan Kemiri. Alat-alat tersebut masuk dalam Karya Inovasi Warga Kemiri (Kiwari). Tiga alat tersebut yaitu, alat penjernih air, pupuk organik kohe bebek peking, dan pupuk fotosintesis.
“Alat-alat ini hasil karya warga Kemiri. Seperti alat penjernih air, karena memang kebutuhan akan air bersih di wilayah kami sangat tinggi. Wilayah Kemeri sumber airnya dekat muara, jadi sumur tidak dalam-dalam banget airnya asin atau payau,” ujarnya.
Selain itu, pupuk organik berbahan dasar kotoran bebek Peking, yang melalui proses fermentasi yang berguna bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangipencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.
Ketiga kata Nurhanudin, adalah pupuk fotosintesis yakni pupuk yang berguna untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Menggunakan dasar yang mudah didapatkan.
Sementara itu, Inventor Alat Penjernih Air, Torikin mengatakan, alat penjernih air ciptannya ini dapat mengubah air yang keruh menjadi jernih dan menghilangkan aroma pada air. Sehingga, air hasil penyaringan dari alat ini layak pakai untuk kebutuhan sehari-hari.
“Awalnya ide ini muncul, karena air yang keruh di kampung saya di Pabuaran Desa Klebet Kecamatan Kemiri. Kemudian saya berinisiatif membuat alat penjernih air. Karena tidak ada uang, jadi pakai pipa bekas. Awalnya berkali-kali ada kekurangan, alhamdulillah sekarang sudah bagus dan beberapa warga sudah pakai alat saya,” jelasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post