SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berhasil menekan angka stunting dari 15,3 persen pada 2021 menjadi 11,8 persen pada 2022, atau turun 3,5 persen. Tapi tak sampai di situ Dinas Kesehatan (Dinkes) tetap memperkuat intervensi untuk menyelesaikan kasus stunting di Kota Tangerang dengan lebih optimal lagi.
Selain melakukan pembaharuan data pada kasus stunting dengan by name by address. Melalui 37 Puskesmas, Dinkes juga memperkuat program Pos Gizi yang ditujukan untuk balita under weight dan stunting. Ditujukan untuk meningkatkan berat badan dan mencegah stunting jatuh ke gizi kurang.
Salah satunya, seperti yang digelar Puskesmas Cipondoh, di Posyandu Apel, RT 04, RW 04, Kelurahan Cipondoh Makmur dengan target 10 orang balita. “Pos Gizi ini berlangsung selama 14 hari, dan hari ini merupakan hari ketujuh, dan masih akan berlangsung dengan program-program peningkatan gizi lainnya hingga tujuh hari kedepan,” ungkap Rizky Adirti, Kepala Puskesmas Cipondoh.
Ia menjelaskan, dalam Pos Gizi dokter dan petugas kesehatan yang bertugas melakukan penyuluhan gizi dan penyusunan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang tepat untuk balita. Penyaluran PMT dari puskesmas Cipondoh, berupa nugget, nasi isi suwiran lele dan sayuran.
“Kita juga melakukan makan PMT bersama-sama, sehingga gairah atau semangat anak-anak bisa meningkat dengan dilakukan bersama-sama teman-temannya. Setelah itu, Pos Gizi juga melakukan pengukuran berat badan, penimbangan berat badan, pemeriksaan tex mantoux dan pemeriksaan gigi dan mulut,” papar Rizky.
Lanjutnya, dengan pembinaan Pos Gizi selama 14 hari diharapkan pemahaman, penanganan atau treatment yang dibutuhkan pada balita bisa lebih maksimal. “Orangtua benar-benar paham apa yang perlu mereka lakukan atau berikan pada sang anak. Begitu juga dengan balitanya, bisa terlihat pergerakan atau pertumbuhannya dengan dokter langsung,” katanya.(made)
Diskusi tentang ini post